REPUBLIKA.CO.ID,YOGYKARTA -- Bagi Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjanah Djohantini mempersiapkan Ramadhan dimulai dengan memperkuat iman kepada Allah SWT. Kemudian dilanjutkan dengan mempersiapkan fisik.
"Berbagai persiapan tersebut dilakukan ini karena saya percaya, setiap tindakan yang dilakukan pada saat berpuasa nanti, akan tercermin di keseharian dirinya setelah Ramadhan," kata dia, Jumat (19/6).
Hal yang cukup ia sayangkan dalam pelaksanaan Ramadhan tahun ini, kenaikan harga barang dan bahan pokok. Sebagai seorang ibu rumah tangga, Mbak Nunung sapaan akrabnya paham betul bagaimana kenaikan harga, membawa pengaruh yang besar bagi para ibu dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
Menurutnya, para ibu mau tidak mau harus mengatur keuangan sedemikian rupa, agar keluarganya dapat menjalani puasa dengan baik. Ia berharap agar siapapun pihak yang memiliki kewenangan, agar bisa mengendalikan harga serta tidak mengganggun dan menyusahkan umat, dalam menjalani ibadah puasa.
Ia mengingatkan jika dalam kondisi seperti itu, betapa pentingya sikap solidaritas dan tolong menolong, bisa diterapkan oleh masyarakat, di kehidupan sehari-hari.
Tidak lupa, Mbak Nunung bersyukur karena pada Ramadhan tahun ini, masyarakat Indonesia bisa menjalankan ibadah puasa secara bersamaan. Ia berpendapat kalau keseragaman itu bisa terjadi karena niat dan usaha untuk bersikap toleran dari setiap umat Muslim yang ada di Indonesia.
Mbak Nunung menambahkan jika semua Ramadhan yang ia lewati sangatlah berkesan, namun, ada satu perasaan sedih yang selalu ia rasakan saat Ramadhan berakhir. Meski sudah beribadah semaksimal mungkin, ia selalu merasa kurang cukup dalam beribadah dan kurang cukup dalam melakukan kebaikan.
Maka dari itu, Mbak Nunung berharap agar dalam Ramadhan ini, ia diberikan kekuatan agar dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas ibadah, dari tahun-tahun yang lalu, "Mudah-mudahan di Ramadhan kali ini, dapat meningkatkan ibadah, serta diberikan kekuatan dalam pengendalian diri, lahir dan batin," pungkasnya.