REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Fatir Raafi Firmansyah, pelajar kelas dua SDN 4 Polisi Kota Bogor baru saja menyelesaikan shalat Witir. Ia kelihatan khusyu sekali. Saat jamaah delapan rakaat yang selesai melangkah pulang, Raafi melanjutkannya untuk mengikuti imam sampai rakaat ke-20.
Sejak duduk di bangku kelas satu, Raafi mengaku sudah terbiasa shalat Tarawih dengan 23 rakaat. Menurut Raafi, dengan banyak mendengar ayat yang dibacakan imam akan membuat kemampuannya terasah. Saat ini Raafi sudah mampu menghafal dua Juz.
Makanya, ia lebih nyaman dan berlama-lama Tarawih dan diam barisan ke-dua atau ke-tiga jamaah. Raafi tak seperti anak-anak yang lain. Ia tidak suka iseng atau bermain saat shalat Tarawih berjalan.
Ternyata Raafi yang bercita-cita ingin menjadi hafiz Alquran itu mengatakan, pernah sehari tidak berpuasa di hari pertama Ramadhan. Padahal, makanan yang dibuat oleh Ibunya ketika sahur pertama adalah sayur sop kesukaan Raafi yang dibuatkan ibunya.
"Aku tidak puasa karena sakit kak dan jadi ibu tidak membangunkan untuk sahur,"katanya.
Padahal, ia mengaku tidak pernah sulit jika dibangunkan sahur, ibunya cukup mengusap-usap keningnya jika ingin membangunkan Raafi dan ia pun segera bangun.
Raafi mengatakan, setiap kali berbuka lebih menyukai air putih, kolak, dan kurma. Setelah itu, ia menyantap makanan kesukaannya cakue lengkap dan bumbu kacang yang disediakan ibunya.
Ramadhan tahun ini, Rafi yang juga gemar bermain bola itu ingin lebih banyak lagi menghafal surat dalam juz Alquran. Bahkan, demi mencapai itu diwaktu libur sekolahnya di bulan Ramadhan, Raafi tetap berkumpul bersama teman-temannya di sebuah komunitas untuk bersama belajar menghafal surat demi surat. Kalau sudah besar Raafi bercita-cita menjadi seorang guru. Semangat ya Raafi.