REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pada Bulan Ramadhan seharusnya lokasi prostitusi di Kota Bekasi sudah steril dari Pekerja Seks Komirsial (PSK). Nyatanya, masih ada PSK yang berkeliaran di Gang Sempak, yang terletak di kawasan Terminal Kota Bekasi.
Pedagang yang berada di sekitar tempat itu, Cecep (28) mengatakan meskipun bulan Ramadhan PSK yang mangkal di Gang Sempak tetap ada. “Disini tidak pengaruh mas, baik bulan Ramadhan atau bulan-bulan biasa tetap ada yang mangkal, coba aja masuk,” kata lelaki beranak satu tersebut.
Tak banyak yang tahu, di kawasan tersebut ada gang tempat PSK mangkal. Ini karena tempat itu tertutup warung-warung nasi. Di antara warung nasi tersebut terdapat sebuah wc umum yang merupakan pintu masuk menuju gang itu. Hanya para lelaki hidung belang saja yang mengetahuinya.
Menurut Cecep rata-rata yang datang ke gang yang mempunyai nama unik tersebut adalah para sopir bus dan harga sewa kamar di tempat itu hanya berkisar antara Rp 25 ribu-Rp 30 ribu. “Kalau harga orangnya Rp 50 ribu ke atas, kadang anak muda dengan 4 atau 5 motor juga datang kesini,” ujarnya.
Selain Gang Sempak, kata Cecep, ada juga PSK yang mangkal di Gedung Olahrga (GOR) Kota Bekasi dan daerah Tambun yang kemudian dibawa lelaki hidung belang dibawa ke Gang Sempak. “Disini murah mas, makanya di bawa kesini, dari pada hotel yang mahal,” ujarnya.
Cecep mengungkap, Gang Sempak mulai dikenal oleh warga Bekasi sekitar 5 tahun yang lalu. Tapi, tempat tersebut menurutnya sangat rawan terkena penyakit AIDS/HIV. “Pernah dulu sekitar tahun 2012 disini ada ABG yang berumu 14 tahun terkena AIDS, mungkin karma dia, karena waktu itu ibunya dikampung meninggal, tapi dianya malah begituan disini,” jelasnya.
Pada pukul 02.15 WIB dini hari, tidak jauh dari pintu masuk Gang Sempak tampak tiga PSK yang berusia kira-kira 30-an ke atas duduk sambil menghisap rokoknya di tangan. “Lagi cari siapa mas, cari cewek aja lah,” tanyanya sambil menawarkan diri.
Kemudian, salah seorang PSK yang mengenakan kacamata mengarahkan untuk memasuki gang tersebut hingga tembus ke tempat pool bus. Ketika menelusuri lagi menuju tempat parkir bus itu di sisi-sisi gang terdapat beberapa kamar yang biasa disewa oleh para lelaki hidung belang.
Setelah sampai di pool bus tersebut, datang dua orang pemuda berboncengan menuju tempat yang diterangi lampu-lampu. Sebelum mereka datang, disana sudah terdapat sekitar 10 motor yang terparkir. Setelah memarkir motornya, kedua pemuda itu kemudian melompati sebuah tebing menuju tempat para PSK menjajakan diri.
Sementara itu, terkait penyidakan di tempat itu Cecep mengatakan jarang. Tapi sebelum datangnya bulan Ramadhan menurut Cecep Gang Sempak pernah satu kali disidak oleh Satpol PP, tapi tidak ada yang terkena razia karena informasinya sudah bocor duluan.
“ Meskipun ada yang ditangkap, paling dua hari sudah dilepas kembali mas, lagian mana ada undang-undang yang bisa menangkap gituan, dan kalau bisnis beginian kalau tidak ada yang beking susah,” kata Cecep.
Selain itu, Cecep juga mengatakan bahwa dulu di Gang Sempak juga ada oknum polisi yang selalu meminta setoran kepada pemilik sewa kamar di gang tersebut. “Mereka memantau aja dan meminta rokok terus kembali lagi, tapi sekarang sudah tidak ada yang begitu,” ujarnya.