Afifatul Aulia, Hafiz Cilik yang tak Lagi Puasa Setengah Hari

Rep: c30/ Red: Agung Sasongko

Selasa 23 Jun 2015 10:20 WIB

Anak berpuasa.   (ilustrasi) Foto: Republika/ Prayogi Anak berpuasa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Afifatul Aulia (11) bercita-cita ingin jadi hafidz quran. Untuk itu, di bulan Ramadhan ini bocah yang akrab dipanggil Apip giat sekali menghafal Alquran sehabis maghrib.

“Mau jadi tahfiz, menghafal semua surat Alquran,” ujar Apip pagi tadi di rumahnya, Desa Panyingkiran Kidul, Cantigi, Indramayu, Senin (22/6).

Keinginan Apip menghafal Alquran tentu saja membuat bangga kedua orang tuanya. Untuk itu, setiap selesai berbuka Apip justru memburu juz amma untuk mengahafal surat-surat pendek lebih dulu. Kata Apip, selama bulan Ramadhan ini, ayahnya yang akan menemaninya mengaji.

Selain mengaji untuk hafalannya sendiri, ternyata setiap selesai taraweh Apip bersama beberapa teman juga tadarus di musolah samping rumahnya. Selain pentar mengaji, suara Apip juga tidak kalah merdu terdengar di pengeras suara mushala saat melantunkan ayat-ayat Alquran.

Apip sudah mulai membaca alquran di usia delapan tahun atau saat Apip masih di kelas 2SD,  kemudian hatam pertama kali saat kelas 3SD. Cita-citanya selain ingin hafal alquran, juga ingin menjadi guru. “Besar nanti, mau jadi ustazah dan guru,” kata anak yang beberapa akhir bulan lalu mengikuti lomba ceramah antarprovisi mewakili Indramayu di Pangandaran Sukabumi.

Selain pintar mengaji, bakat istimewah yang dimilikinya adalah menjadi penceramah kecil. Apip sudah sering tampil mengisi panggung-panggung. Juga pernah menyabat juara satu berturut-turut di tingkat kecamatan maupun kabupaten Indramayu.

Apip mengatakan,  jika selama ini yang membuatkan teks-teks ceramahnya adalah ayahnya sendiri. Di sela-sela kesibukan ayanya berdagang, ia melatih Apip ceramah. Kemudian Apip akan belajar sendiri dan meminta masukan dari ibunya jika masih ada yang salah-salah, Apip latihan sendiri seperti itu terus menerus.

“Tema lomba kemarin tentang shalat sebagai tiang agama,” kata siswi yang hobi nonton acara tahfiz ini.

Soal puasa, jangan ditanya. Apip sudah puasa satu hari penuh sejak tahun kemarin dan tidak ada bolong satu pun. Kegiatanya di bulan Ramadhan ini, setiap pagi tidak ada yang berubah yaitu membantu ibunya mencuci piring dan menyapu rumah serta halaman. Siang hari, Apip menonton hafidz Alquran di salah satu stasiun televisi, kemudian sore hari diisi dengan ikut mengaji kitab Safinatun Najah.

“Ngajinya di musolah sekolah SD,” kata siswi yang saat ini beranjak naik kelas 6 SDN 2 Panyingkiran Kidul (Pandul) Cantigi Indramayu.

Selesai mengaji kitab, Apip langsung pulang ke rumah dan berburu menu buka kesukaannya yaitu es kelapa muda dan agar-agar. Sedangkan untuk menu makan, Apip senang jika ibunya memasak telor apapun bumbunya, dan juga sarden.

Meskipun tidak pernah batal puasa, tapi Apip mengaku pernah juga dia merasakan lapar saat puasa. Katanya, kalau lagi lapar Apip lebih suka menahannya sambil dibawa tidur saja, kalau tidak, Apip baca Alquran supaya rasa laparnya bisa hilang sendiri.

n C30/Mabruroh

Terpopuler