Ramadhan, Saat Tepat Membentuk Karakter Anak

Rep: c 94/ Red: Indah Wulandari

Jumat 26 Jun 2015 10:10 WIB

Sejumlah siswa-siswi membaca Juz Amma saat mengikuti kegiatan pesantren kilat Ramadhan di SDN Menteng Atas 02 Pagi, Jakarta, Selasa (23/6). Foto: Republika/Prayogi Sejumlah siswa-siswi membaca Juz Amma saat mengikuti kegiatan pesantren kilat Ramadhan di SDN Menteng Atas 02 Pagi, Jakarta, Selasa (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan Ramadhan menjadi momentum bagi sekolah untuk mendekatkan anak didiknya dengan ilmu keagamaan.

Seperti yang dilakukan oleh SDN Gedong 12 Pagi yang melaksanakan kegiatan keislaman selama empat hari dengan pesantren kilat, buka bersama, sampai tarawih di sekolah.

Sejak 22 Juni lalu, para siswa siswi di sekolah mulai masuk seperti biasa. Namun, perbedaannya proses belajar mengajar selama Ramadhan, para guru tidak mengajarkan pejaran biasa.

Kepala SDN Gedong 12 Pagi Kamsidah mengatakan, sebelum raport dibagikan tanggal 25 Juni kemarin, siswa terlebih dahulu mengikuti pesantren kilat.

"Ada kegiatan pendidikan Islam, shalat dhuha, buka bersama, dan tarawih bersama,"katanya.

Idah, sapa akrabnya, menjelaskan tujuan kegiatan proses belajar mengajar di bulan Ramadhan untuk meningkatkan pengetahuan agama para siswa.

"Kita juga mengadakan tadarus membaca iqro’, Juz Amma, dan Alquran. Itu untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan anak dalam membacanya."

Untuk memberi warna kegiatan Ramadhan sekolah ini juga menyediakan sesi kisah-kisah nabi yang disampaikan oleh para guru.  Menurut Idah, anak-anak fokus ketika mendengarkan kisah nabi. Selain itu, ada sesi mewarnai dan menggambar kaligrafi Arab.

Idah berharap, kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi para siswa usai Ramadhan.

Sementara itu, Plt Bidang Pendidikan Majelis Ulama Indonesia  Anwar Abbas meyakinkan bahwa kegiatan Ramadhan di sekolah dapat membentuk karakter anak.

Sehingga bulan Ramadhan akan dapat mencetak dan menempa mereka menjadi generasi bangsa yang baik atas tugas kewajiban sesuai dengan ketentuan dalam agama.

Anwar mencontohkan, dengan memberikan tugas kepada mereka untuk menjadi pemandu acara, penceramah kultum, menjadi penanggung jawab acara buka bersama. Selain itu, menjadi pembimbing baca Alquran, bacaan shalat, doa dan ilmu agama lainya.

"Ini penting karena pengalaman-pengalaman baik yang mereka dapat dalambulan puasa akan sangat membekas dalam kehidupan dan dalam pembentukan watak serta kepribadiannya,"tutup pengamat dunia Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Terpopuler