REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ruas jalan tol Pejagan-Pemalang yang masih dalam proses pengerjaan akan dibuka satu jalur pada H-10 Lebaran 2015 khusus untuk kendaraan pribadi guna memecah kepadatan arus lalu lintas pascapembukaan jalan tol Cikampek-Palimanan.
"Pembukaan tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20 kilometer dari arah barat ke timur mendatang akan menjadi jalur alternatif bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (26/6).
Ia menjelaskan bahwa kondisi jalan tol Pejagan-Pemalang yang akan dibuka itu masih berupa tanah yang dipadatkan dengan ruas jalan di bagian tengah yang dilapisi batu split dan pasir sehingga bisa dilalui kendaraan, meskipun dengan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.
Menurut Ganjar, para pemudik yang melewati jalan tol Pejagan-Pemalang itu perlu berhati-hati dan waspada karena kondisi jalan yang berdebu cukup pekat. "Harapan saya jalan tol Pejagan-Pemalang dibuka pada siang hari karena belum ada lampu penerangan sehingga dapat membahayakan pemudik yang melintas di malam hari," ujarnya.
Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes Johari yang dihubungi melalui telepon mengatakan bahwa dengan dibukanya jalan tol Cikampek-Palimanan maka mayoritas kendaraan dari arah barat (Jakarta) akan keluar di exit tol Pejagan, Kabupaten Brebes.
"Di titik keluar itu diprediksi terjadi penumpukan arus sehingga dibutuhkan jalur pengurai dan jalan tol Pejagan-Pemalang dapat menjadi jalur alternatif bagi para pemudik," katanya.
Untuk membantu pemudik, kata dia, pihaknya sudah memasang rambu penunjuk arah di setiap persimpangan jalur alternatif. "Di setiap 2 kilometer ada petunjuk arah juga, namun memang pada jalur-jalur alternatif masih kekurangan lampu penerangan," ujarnya.