REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Iffah Ainur Rochmah memaknai datangnya bulan Ramadhan sebagai bulan kasih sayang. “Makna Ramadan bagi saya ialah sebagai sahrul muasah yaitu bulan kasih sayang.” Ujarnya.
Menurutnya, pada bulan ini insan Muslim sering mengungkapkannya dengan memperbanyak sedekah dan berinfak. “Karena itu, nama lain dari bulan ramadan adalah bulan sedekah,” jelasnya.
“Karena orang berharap mendapatkan pahala yang sebanyak-banyaknya. Rasul mencontohkan pada bulan muasah ini tidak cukup dengan memberikan bantuan secara fisik. Tapi harus dengan materi seperti sodaqoh, memberi anak yatim dan lain sebagainya.” Katanya. Saat di temui di Kantor DPP MHTI Crown Palace A23, Jakarta Selatan. Jumat (26/6)
Menurutnya, wujud dari kasih sayang dan perhatian kepada sesama Muslim adalah memberikan apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
Iffah bercerita, Ramadhan tahun 2004-2005an saat menjalankan puasa di wilayah mayoritas non-Muslim (Bali). “Kalau berbicara mari kita menghormati agama lain, seperti contoh, yang disampaikan menteri agama kemarin, yang puasa harus menghormati orang yang tidak berpuasa. Harusnya kan hal tersebut juga berlaku sebaliknya.” Kisahnya.
Akantetapi, kata Iffah, saat di Bali hari nyepi, semua aktivitas benar-benar sepi, selain itu tanpa penerangan. “Padahal di sana (di Bali) ada warga Muslim yang membutuhkan penerangan tersebut untuk beribadah.” Katanya.
Jadi, kata iffah, apa yang disampaikan oleh menteri agama tidak pas. "Saya merasakan itu salah besar karena seolah-olah yang mayoritas harus memberi hak istimewa untuk yang minoritas," katanya.
Iffah bercerita, saat mengunjungi organisasi dan komunitas Muslim di Bali. Dalam silaturahim itu, Iffah mengaku komunitas Muslim memiliki tantangan besar dalam membentuk identitas generasi Muslim.
Iffah merasakan betul perjuangan menegakkan syariah Islam. Sehingga bagi Iffah memaknai bahwa bulan puasa ini sebagai (sahrul muasah) bulan kasih sayang. Pasalnya begitu banyak kepedulian bagi kaum Muslim dari Muslim lain di bulan Ramadhan.
“Bukan cuma membantu dalam materi. Tapi menolong mereka untuk memiliki sebuah lingkungan yang kebijakan-kebijakanya demokratis,” ujarnya.