REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Polisi Resor (Polres) Sleman mengantisipasi kecelakaan lalu lintas pada musim mudik dengan membuka pos pengawasan di beberapa titik rawan.
Adapun daerah rawan kecelakaan yang harus diwaspadai yaitu di Jalan Wates Km 5 sampai 8, Jalan Magelang Km 13 sampai 17, dan Jalan Solo Km 15.
"Kami telah menyiapkan pos pantauan di titik rawan tersebut dan akan mengadakan patroli selama arus mudik," tutur Kepala Unit Pendidikan dam Jasa, Satuan Lalu Lintas, Polres Sleman, Margono, Kamis (2/7). Polisi pun akan memberikan imbauan secara prefentif pada pengguna kendaraan agar hati-hati di jalan.
Untuk mengawasi pergerakan arus mudik Polres Sleman mendirikan pos pengamanan yang terdiri dari satuan polisi, PMI, dan TNI. Selain itu ada juga pos pantau di antaranya di Jombor, Kolombo, Simpang UIN, Maguwo, dan Bandara Adisudjipto. Pos tetap di Tempel, Denggung, Prambanan, Pakem, dan sebagainya.
Menurut Margono kecelakaan lalu lintas di Sleman periode mudik tahun lalu sejumlah 621 kasus, dengan korban meninggal 79 orang. "Kecelakaan tersebut menimbulkan kerugian materil kurang lebih 596 jutaan," ujarnya.
Selain untuk menghindari kecelakaan, sejumlah pos tersebut difungsikan untuk mengendalikan kemacetan jalur mudik. Adapun titik rawan macet berdasarkan versi kepolisian tersebar di berbagai wilayah. Untuk Sleman timur di Prambanan, Kalasan, Bandara Adisudjipto, Maguwo, Ring Road Utara, Condong Catur, dan Jombor.
Sedangkan bagian barat di Pasar Gamping. Adapun di bagian utara titik rawan ada di Tempel, Beran, dan Denggung.
"Karena itu kami bekerja sama dengan Dishubkominfo (Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi) Sleman akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan membuka jalan alternatif," ungkap Margono.
Kepala Dishubkominfo Sleman, Agoes Soesilo Endiarto mengemukakan, Pemkab Sleman telah menyiapkan semua keperluan mudik. Termasuk pengondisian proyek infrastruktur. "Kami sudah menyepakati untuk proyek di Ring Road Utara akan diselesaikan H-5 lebaran," ujarnya.
Selain itu rambu-rambu petunjuk jalan pun akan ditambah. Karena hal tersebut akan sangat dibutuhkan oleh pemudik non-Yogyakarta. Agoes pun memastikan bahwa tim pemantau arus mudik akan terus mengawasi pergerakan kendaraan di jalur lalu lintas Kabupaten Sleman.