REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah menyiapkan operasi pengamanan selama arus mudik Idul Fitri 2015. Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, pemerintah bakal menerjunkan 145.676 personel gabungan dalam Operasi Ketupat tersebut.
"Kita akan melibatkan 145.676 personel. Itu terdiri dari Polri dan unsur instansi terkait, di antaranya TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Pramuka dan relawan," katanya dalam konferensi pers usai rapat persiapan Lebaran di Kantor Presiden, Senin (6/7).
Personel keamanan tersebut, kata Badrodin, akan difokuskan pada titik-titik yang berpotensi terjadi penumpukan kendaraan. Ia menjelaskan, ada 107 pasar tumpah di sepanjang jalur mudik di Pulau Jawa yang rawan macet. Selain pasar tumpah, ada 178 titik persimpangan dan jalan menyempit yang juga berpotensi menjadi lokasi kemacetan.
"Ini yang kita antisipasi. Meskipun ada Tol Cikampek-Palimanan, sehingga beban lama Cikampek sampai Cirebon bisa berkurang, tetapi bukan berarti tidak ada kemacetan," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, jumlah pemudik pada Lebaran 2015 diperkirakan mencapai 20 juta orang. Jonan mengaku pihaknya sudah mengantisipasi membludaknya jumlah pemudik dengan menambah transportasi untuk agenda tahunan tersebut.
Kementerian Perhubungan, kata dia, telah menyiapkan 44.871 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Jumlah tersebut naik lima persen dibanding tahun lalu.
Untuk pemudik yang menggunakan jalur laut, telah disiapkan 187 kapal penyeberangan, dari yang tahun lalu hanya 174 kapal. Adapun pemudik yang menggunakan jalur udara, ada 450 pesawat yang siap mengantarkan masyarakat menuju kampung halaman masing-masing. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 430 pesawat.
"Jumlah rangkaian kereta api tahun lalu 325, tahun ini menjadi 370. Naiknya sekitar 10 persen," kata Jonan.