REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Pemudik yang menyebrang melewati Pelabuhan Merak mulai mengalami peningkatan. Pemudik memilih kembali ke kampung halaman lebih awal, untuk menghindari kepadatan penumpang yang biasa terjadi setiap arus mudik Lebaran.
PT Angkutan Sungai dan Pelabuhan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak mencatat, peningkatan jumlah pemudik sudah terjadi sejak H-15 atau Jumat (3/7) lalu. Pada H-12 atau Minggu (5/7), jumlah penumpang pejalan kaki mencapai 3.915 jiwa,kendaraan roda dua sebanyak 987 unit, dan roda empat campuran sebanyak 3.726 unit.
Diperkirakan pemudik memilih mudik lebih awal guna menghindari antrean panjang di areal pelabuhan dan kemacetan di sepanjang jalur mudik. “Sejak Jumat lalu anak sekolah sudah libur, karyawan juga sudah ada yang cuti bersama sejak minggu ini. Sebelumnya kami memang sudah memprediksi penumpang akan datang secara bertahap, tidak seperti tahun lalu,” kata kepala bagian humas PT ASDP Mario Sardadi Oetomo, Rabu (8/7).
Pada H-11 atau Senin (6/7), kendaraan pribadi khususnya mobil mengalami kenaikan dari hari sebelumnya. Sementara pemudik pejalan kaki jumlahnya menurun dibanding Ahad yang merupakan hari libur. Tercatat, pemudik pejalan kaki sebanyak 3.038 jiwa, kendaraan roda dua 581 unit, dan roda empat campuran 4.717 unit.
Pada dihari ini, Rabu (8/7), tercatat dari sejak pukul 8 pagi hingga pukul 3 sore, pemudik pejalan kaki sebanyak 3383 jiwa, kendaraan roda dua 697 unit, dan kendaraan roda empat campuran sebanyak 4554 unit.
Mario juga mengatakan, untuk saat ini kenaikan yang signifikan dialami oleh kendaraan pribadi roda empat. “yang naik sih mobil pribadi, yang lainnya naik tapi nggak signifikan,” ungkapnya kepada wartawan.
Ia juga menjelaskan bahwa peningkatan pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat sudah mulai terlihat mulai H-10 Lebaran. Dan diprediksi kendaraan angkutan umum dan sepeda motor yang biasanya mulai meningkat pada H-7 Lebaran.
Salah seorang pemudik pejalan kaki, Abdul Fakih, mengatakan dirinya sengaja menyeberang lebih awal karena anaknya sudah mulai libur sekolah. Selain itu, ia sendiri juga sudah mendapatkan libur dari perusahaan.
“Kalau sudah masuk seminggu jelang Lebaran, pasti sudah macet parah. Belum lagi ngantri di pelabuhan seperti tahun lalu. Makanya saya mudik lebih cepat supaya nggak terlalu lama terjebak diperjalanan,” ujarnya.