Mudik Happy Bersama Anak-Anak

Rep: c 33/ Red: Indah Wulandari

Kamis 09 Jul 2015 15:18 WIB

Seorang anak kelelahan bersama dengan ribuan pemudik bermotor lainnya saat antre untuk masuk ke Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (28/8). Foto: Republika/Agung Supriyanto Seorang anak kelelahan bersama dengan ribuan pemudik bermotor lainnya saat antre untuk masuk ke Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Membawa anak-anak untuk mudik tentu bukan persoalan yang sederhana. Betapa tidak, mudik identik dengan kemacetan dan antrean yang panjang. Perjalanan jauh juga akan membuat anak-anak merasa lelah dan capek.

Tak sedikit anak yang diajak mudik menangis dan rewel selama menempuh perjalanan. Nah, agar mudik bersama anak-anak bisa menjadi perjalanan yang mengasyikkan, para orang tua harus mempersiapkan segalanya dengan baik. Lalu, persiapan apa yang harus dilakukan agar mudik bersama si buah hati bisa nyaman dan mengasyikkan?

Psikolog anak, Ratih Zulhaqqi M.Psi, mengatakan, seharusnya mudik tidak hanya sekadar perjalanan ke kampung halaman. Ia menyarankan kepada para orang tua agar menjadikan mudik sebagai sarana belajar.

“Mudik itu bisa menjadi bagian learning process supaya anak bisa meningkatkan pengetahuannya,” ujar Ratih beberapa waktu lalu.

Ia mencontohkan, jika mudik dilakukan  dari Jakarta ke Yogyakarta, anak-anak bisa diberi penjelasan beragam wilayah yang dilalui. “Jelaskan informasi yang bisa menambah pengetahuan mereka selama perjalanan,” ucapnya.

Ratih menyarankan agar orang tua tak memberikan peralatan teknologi alias gadget kepada anak selama perjalanan. Meski orang tua berharap dengan pemberian gadget anak-anaknya bisa lebih tenang, namun hal itu membuat mudik jadi kurang efektif.

Apalagi, kata Ratih, jika kendaraan dilengkapi televisi. Ia khawatir anak hanya akan fokus pada tayangannya. Alhasil, proses belajar anak ketika mudik bisa terganggu. “Saya harap sih penggunaan gadget bisa dikurangi ya selama mudik,” tuturnya.

Lalu bagaimana jika anak bosan di perjalanan? Orang tua harus pintar-pintar menghibur anak demi mengusir kebosanan. Jadi, orang tua sebaiknya mempersiapkan mental karena perjalanan mudik akan membosankan dan melelahkan si kecil.

“Yang pasti kan macetnya itu membuat anak tidak nyaman, terus lama lagi sampai tujuannya. Jadi, orang tua harusnya bisa buat permainan biar anak tidak bosan,” kata Ratih.

Membangun aura kegembiraan dan kebahagiaan antara orang tua dan anak di dalam kendaraan sangat penting, baik sebelum maupun selama mudik Lebaran.

Orang tua harus bisa nyaman dengan dirinya yang mengalami perubahan aktivitas ketika mudik. Sebab, selama perjalanan mudik, anak-anak cenderung berperilaku tidak seperti biasanya. Mungkin anak jadi lebih rewel dan sering menentang.

Oleh karena itu, orang tua sebaiknya menyiapkan diri untuk lebih sabar menghadapi perubahan sikap dan perilaku anak seperti ini. Sebisa mungkin jagalah keharmonisan hubungan dengan pasangan dan anak agar perjalanan mudik tidak terganggu.

Ratih menyarankan, orang tua harus menyiapkan permainan selama perjalanan guna mengusir kebosanan anak. “Kalau bisa semua anggota keluarga ikut bermain dalam permainan itu, misalnya, tebak-tebakan,” ujarnya.

Selain itu, sediakanlah mainan, beberapa cerita dongeng, dan nyanyian yang biasa Anda nyanyikan bersama si buah hati untuk menghilangkan kejenuhan saat perjalanan berlangsung. Perlu pula untuk mengajak bicara agar anak merasa tetap diperhatikan dan merasa aman.

“Beri tahu anak untuk jujur kalau ia merasa lapar, lelah, atau ingin buang air,” tutur Ratih. Pasalnya, perjalanan mudik adalah pengalaman baru baginya dan bisa saja membuatnya cemas.

Anak biasanya akan rewel jika mulai merasa lapar dan haus. Para orang tua disarankan membawa makanan-makanan kecil yang padat kalori. Contohnya, kue, roti, atau makanan buatan sendiri. Ditambah lagi susu, dan buah-buahan.

Tujuannya untuk mengantisipasi bila saat perjalanan sulit memperoleh makanan yang sesuai atau yang disukai anak, atau kalau anak enggan makan karena asyik bereksplorasi.

Sebagai langkah antisipasi, perlu membawa peralatan P3K bagi yang membawa kendaraan pribadi. Karena, selama perjalanan dan di tempat tujuan, anak akan sangat aktif bereksplorasi. Jadi, kemungkinan untuk terjatuh, tergores, terluka atau alergi menjadi lebih besar.

Selain itu, bekali diri juga dengan obat penurun panas dan obat antimual dan masuk angi. Jika anak memiliki penyakit tertentu, bawalah obat-obatan atau vitamin yang harus diminumnya agar tidak merepotkan dalam perjalanan mudik.

Terpopuler