REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Polda Nusa Tenggara Barat akan menerjunkan 5.000 personel lebih dalam pengamanan mudik Hari Raya Idul Ftiri di seluruh wilayah operasi. Selain itu mereka juga akan menyiapkan 38 pos, terdiri dari 11 pos pelayanan dan 27 pos pengamanan.
“Ada 38 pos dimana 11 pos pelayanan dan 27 pengamanan serta 5.000 lebih personil yang akan diterjunkan di antaranya 1500 personil berasal dari instansi terkait,” ujarnya kepada wartawan seusai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Gatarin 2015 Polda NTB, Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah di Polda NTB, Kamis (9/7).
Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar saat melaksanakan mudik atau saat menikmati liburan lebih berhati-hati. Selain itu, kesiapan kelengkapan surat kendaraan harus dicek. Lebih dari itu, sebaiknya tidak bepergian mudik di malam hari. Sebab, masih selalu ada kejadian.
Ia menuturkan, titik rawan jalur-jalur yang digunakan untuk arus mudik berada di lokasi-lokasi sepi. Sementara itu untuk lokasi pariwisata yang rawan adalah jalur Senggigi. Pihaknya juga melakukan pengamanan di perairan bekerjasama dengan SAR.
Umar berharap perilaku masyarakat saat mudik lebih diperhatikan dan dijaga. Sebab, kesadaran masyarakat dalam menjalankan mudik berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan yang terjadi selama ini.
Kepala Cabang Jasa Raharja, Supriadi mengatakan pihaknya telah menyiapkan posko sebagai tempat bagi masyarakat yang akan mengklaim asuransi. Dimana, bagi korban yang mengalami luka akan mendapatkan dana maksimal Rp 10 juta serta korban meninggal Rp 25 juta dan akibat meninggal dalam penerbangan sebesar Rp 50 juta.
“Tingkat fatalitas paling besar mencapai 70 persen berada di darat, kita harapkan tahun ini bisa menurun,” ungkapnya.