Kamis 09 Jul 2015 22:56 WIB

Industri Baja Jadi Prioritas TKDN

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Industri Baja (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Industri Baja (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk industri baja domestik menjadi prioritas dalam proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia. Industri baja di dalam negeri sudah mampu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan, sehingga tidak perlu lagi didatangkan dari luar.

"Kita harus memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri, jangan ambil produk luar terus karena salah satu tujuan TKDN ini adalah untuk mengurangi impor," ujar Saleh di Jakarta, Kamis (9/7).

Saleh mengatakan, beberapa proyek infrastruktur yang telah menerapkan TKDN diantaranya usaha hulu migas yang dikoordinasikan oleh SKK Migas dan dilakukan oleh Kontrak Karya Kerjasama (K3S) di bawah Kementerian ESDM. Selain itu, ada pula pembangunan power plaant dan transmisi energi PLN dan PGN di bawah Kementerian BUMN.

Sementara, proyek dari kementerian lain juga akan menyusul untuk menggunakan TKDN, diantaranya pembangunan lima bandar udara, 59 prasarana dermaga penyeberangan, dan peningkatan kapasitas 26 pelabuhan perintis. Menurut Saleh, ke depan proyek pembangunan infrastruktur akan banyak menggunakan bahan baku baja.