Sabtu 23 Nov 2024 14:45 WIB

Ngotot Larang iPhone 16, Pemerintah Tolak Tawaran Investasi Tambahan

Investasi Apple terganjal aturan 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Erik Purnama Putra
CEO Apple Tim Cook usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024.
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
CEO Apple Tim Cook usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Indonesia mempertimbangkan tawaran Apple yang ingin meningkatkan investasi sebesar 100 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,59 triliun. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginginkan nilai investasi yang lebih tinggi sebagai syarat untuk mencabut larangan terhadap seri iPhone 16 .

"Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar rapat internal untuk membahas usulan tersebut. Dari sisi pemerintah, tentu kami ingin investasi ini lebih besar," ujar Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, dikutip dari Apple Insider di Jakarta, Jumat (23/11/2024).

Persoalan larangan bermula dari ketentuan ponsel yang harus memiliki setidaknya 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Apple memilih opsi untuk berinvestasi pada sektor pengembangan inovasi. "Namun, investasi Apple sebelumnya berjumlah kurang dari 109,6 juta dolar AS yang telah dijanjikannya," ucap Febri.

Setelah memperingatkan Apple pada 11 Oktober 2024, perusahaan asal California, Amerika Serikat (AS) tersebut menghadapi larangan dari pemerintah Indonesia. Otoritas berwenang pun kemudian memblokir semua penjualan iPhone 16 mulai 28 Oktober.

Apple dilaporkan telah menawarkan investasi tambahan sebesar 10 juta pada 5 November 2024, kemudian menaikkan tawaran tersebut sepuluh kali lipat pada 19 November 2024. Kabarnya, usulan investasi lanjutan senilai 100 juta itu akan berlangsung selama dua tahun.

"Dana itu terutama akan digunakan untuk pusat penelitian dan pengembangan, serta akademi pengembangan di Bali dan Jakarta. Apple berencana merencanakan membuat komponen mesh AirPods Max di Bandung mulai Juli 2025," bunyi laporan tersebut.

Kendati demikian, pemerintah tampaknya menginginkan lebih banyak komitmen manufaktur dari Apple. Hal itu karena pasar Apple di Indonesia cukup besar.

"Meskipun kami belum mampu memproduksi semikonduktor, jika Apple membutuhkannya, mereka dapat memperoleh komponen dari pemasok dalam negeri. Kami akan sangat senang untuk mendukung ini. Hal ini akan menciptakan efek berganda, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja di Indonesia," kata Febri.

CEP Apple bertemu Jokowi...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement