REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jumlah pemudik dari Bali menuju pulau Jawa, terus memadati penyeberangan Gilimanuk. Hingga H-6, jumlahnya cukup tinggi bahkan melampaui hari puncak lebaran tahun lalu.
Padahal angka itu, kata Manager Operasional PT ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Wahyudi Susianto, masih diperkirakan akan bertambah lagi.
"Tahun lalu hari puncak lebaran hanya 5.600 kendaraan roda empat, tapi tahun ini pada H-6 sudah mencapai 7.051 kendaraan," kata Wahyudi.
Kepada Reublika, Ahad (12/7), Wahyudi mengatakan, walau jumlah penyeberang bertambah, namun belum ada penumpukan kendaraan yang berarti. Pada Sabtu malam sebu Wahyudi, memang sempat ada antrean sampai ke luar pelabuhan, namun segera teratasi.
Menurut Wahyudi, dengan mengoperasikan tujuh dermaga, serta kapal-kapal ferry berukuran lebih besar, daya angkut kapal lebih banyak juga. Sehingga kendaraan yang datang ke pelabuhan, bisa langsung dibawa dan tidak terjadi penumpukan.
Mengenai kendaraan roda dua, dikatakan Wahyudi, pada Sabtu mencapai 13.880 kendaraan, sedangkan pada hari puncak lebaran tahun lalu sebanyak 19.000 kendaraan.
Mengenai pengaruh penutupan Bandara Ngurah Rai akibat letusan Gunung Raung, terhadap jumlah penyeberang di Gilimanuk, Wahyudi mentatakan ada pengaruhnya. Hanya dia tidak bisa memperkirakan berapa besar persentasenya.
"Memang ada penumpang yang mengatakan, sebenarnya dia akan naik pesawat, tapi karena kondisi bandara yang ditutup, mereka akhirnya memutuskan memilih jalur darat," kata Wahyudi.