Setelah Berhari-hari Lengang, H-2 Jalur Pantura Padat

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Satya Festiani

Rabu 15 Jul 2015 07:03 WIB

Arus lalu lintas di Pantura (ilustrasi) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Arus lalu lintas di Pantura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANTURA -- Memasuki H-2 Lebaran 2015, kelengangan yang sejak H-7 terus  terlihat di Jalur Pantura kini mulai sirna. Meski sebagian besar rute di sisi pantai utara ini masih lancar, namun kepadatan tampak di beberapa titik.

Mulai dari Simpang Jomin di Cikampek. Kepadatan di sini terjadi sejak Selasa (14/7) jelang tengah malam. Penyebab kepadatan tersebut karena adanya pengalihan arus kendaraan arah Jakarta menuju Tol Cipali yang dipindahkan ke pintu keluar Tol Cikampek.

Pengalihan arus ini dilakukan sebagai dampak dari meningkatnya frekuensi kendaraan dari arah Jakarta ke Tol Cipali yang mulai membludak. Alhasil, kendaraan roda empat ikut memenuhi jalur arteri Pantura yang sebelumnya diramaikan oleh pemudik sepeda motor.

Kondisi lalu lintas padat merayap di Simpang Jomin berlanjut ke Pamanukan, Subang. Sejak arteri Pantura di Sukamandi, jalur Pantura di Pamanukan tiada henti bertambah bebannya seiring terus mengalirnya kendaraan pemudik dari arah Jakarta.

Lepas dari Pamanukan, jalanan mulai lancar dilalui oleh pemudik. Di area lalu lintas Loh Bener, Indramayu, pemudik dapat memacu kendaraannya hingga kecepatan 80 km/jam.

Memasuki Kota Cirebon jelang waktu sahur Rabu (15/7), kondisi mulai kembali tersendat. Namun setelah padat merayap di jalur kota, arus lalu lintas perlahan kembali lengang.

Masuk ke Jawa Tengah, laju kendaraan jalur Pantura di Brebes kembali padat merayap. Meningkatnya jumlah kendaraan yang keluar dari Tol Cipali menjadi penyebabnya.

Setelah lancar sesaat di Brebes, sekitar pukul 04.30 WIB perjalanan kembali tersendat di Tegal. Kepadatan yang terjadi di Tegal terus berlanjut hingga Pemalang. Baru setelah melewati terminal Pemalang kelancaran lalu lintas kembali pulih.

Pantauan Republika, seluruh petugas pengatur lalu lintas baik dari kepolisian maupun dinas perhubungan di masing-masing kota tampak siaga. Adapun beberapa jalur alternatif sudah mulai menjadi pilihan pemudik untuk menghindari kepadatan di Jalur Pantura. Seperti jalur lingkat utara (Jalingkut) yang diarahkan oleh para petugas pengatur lalu lintas untuk memecah kepadatan panjang di depan terminal Tegal.

 

Terpopuler