Ini Sikap JK Soal Waktu Lebaran

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Muhammad Hafil

Kamis 16 Jul 2015 12:48 WIB

 Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jaksa Agung Prasetyo dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengikuti salat magrib usai berbuka puasa bersama di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (7/7).  (Antara//Yudhi Mahatma Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Jaksa Agung Prasetyo dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengikuti salat magrib usai berbuka puasa bersama di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (7/7). (Antara//Yudhi Mahatma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) menginginkan perayaan Idul Fitri 1436 Hijriah berlangsung bersamaan. Tak ada perbedaan kapan waktu lebaran yang ditetapkan Ormas Islam dan Pemerintah.

JK mengatakan, telah menemui para pimpinan ormas tersebut. Mereka menyetujui kalai penentuan Hari Raya Idul Fitri tahun ini dapat bersamaan. Artinya, Jumat (17/7) besok terhitung 1 Syawal, atau lebaran di Indonesia.

"Mudah-mudahan besok tidak berbeda," kata JK kemarin.

Dia menambahkan, menurut perhitungan hisab, hilal berada di atas dua derajat sehingga rukyatnya ia yakin sudah terlihat. Apalagi metodenya tak harus dengan mata telanjang, tapi juga ilmu pengetahuan.

Sebelumnya, PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah pada Jumat besok (17/7). Ormas Islam tersebut memutuskan tanda akhir ramadhan terjadi pada Kamis pukul 08.26 WIB.

"Saya yakin Pemerintah dapat menyatakan hari raya tidak berbeda," tambah JK.

Terpopuler