REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Minimnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sepanjang tol Kanci-Pejagan membuat warga sekitar terutama para petani menyeberang melalui jalan tol. Kondisi ini dinilai sangat berbahaya mengingat setiap pengendara mengemudikan kendaraannya dalam kecepatan tinggi.
"Itu kan sangat membahayakan pengguna jalan atau pun penyeberangnya terlebih saat arus mudik dan arus balik karena ramai," kata Kasatlantas Polres Brebes, AKP Rendy Andi Julikhlas kepada Republika, Ahad (19/7).
Rendy melanjutkan, untuk mengantisipasinya adalah dengan dilakukannya patroli secara terus menerus. Dia meyakini, dengan operasi teraebut bisa meminimalisasi warga yang menyeberangi Tol Kanci-Pejagan.
"Mengurangi pelanggaran yang dilakukan pejalan kaki yang sebenarnya tidak boleh dilakukan adalah dengan melakukan patroli secara terus menerus," tambah Rendy.
Meski begitu, kata Rendy, patroli mestinya tidak melulu dilakukan oleh pihak kepolisian. Tetapi PT Semesta Marga Raya (SMR) sebagai pengelola tol juga harus terlibat.
"Harusnya PT SMR juga bisa membantu melakukan patroli untuk mengatasi permasalahan tersebut," ucap Rendy.