REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menginjak hari ketiga Lebaran atau disebut H+1, angka pemudik yang meninggalkan Kota Surabaya masih lebih besar daripada mereka yang kembali ke Surabaya. Dilaporkan Kepala Terminal Purabaya May Ronald, jumlah pemudik pengguna bus pada H+1 mencapai 33.456 orang.
Sementara, menurut dia, jumlah pemudik yang kembali, hanya mencapai 26.052. “Kami menduga, pemudik masih memanfaatkan sisa hari libur untuk bersilaturahim mengunjungi saudara-saudara mereka di daerah-daerah tujuan lain,” ujar Ronald kepada Republika, Ahad (20/7).
Menurut Ronald, kota tujuan pemudik pada H+1 masih sama seperti hari-hari sebelumnya. Pengguna jasa bus antarkota antarprovinsi (AKAP) didominasi pemudik tujuan Solo dan Yogyakarta, dengan jumlah mencapai 6 ribu penumpang. Sementara pengguna jasa bus antarkota dalam provinsi (AKDP), menurut dia, didominasi pemudik tujuan Jember dan Banyuwangi, dengan jumlah mencapai 7 ribu penumpang.
Ronald menyampaikan, berdasarkan evaluasi Dinas Perhubungan Kota Surabaya, terjadi dugaan yang sedikit meleset memprediksi pola pemudik kali ini. Ia menggambarkan, berkaca pada tahun sebelumnya, biasanya pengguna jasa angkutan bus jarak pendek atau menuju kota-kota di sekitar Surabaya, membeludak pada hari Lebaran pertama atau H1.
Di luar perkiraan, menurut Ronald, pemudik tujuan daerah sekitar Surabaya, seperti Mojokerto, Jombang dan Nganjuk, justru membanjir pada hari Lebaran kedua atau H2. “Pada hari pertama, padahal kami sudah siapkan 40 bus. Ternyata yang terpakai cuma 16. Dari pengakuan pemudik, umumnya mereka berpikir H1 masih ramai, sehingga mereka memilih pulang pada H2,” kata Ronald.