Arus Balik Bakauheni Diprediksi tak Sepadat Tahun Lalu

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Indira Rezkisari

Senin 20 Jul 2015 12:01 WIB

 Petugas sedang membersihkan jalur pejalan kaki di Dermaga II, Pelabuhan Bakauheni, Pulau Sumatera, Ahad (31/5). (Republika/Tahta Aidilla) Petugas sedang membersihkan jalur pejalan kaki di Dermaga II, Pelabuhan Bakauheni, Pulau Sumatera, Ahad (31/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI – PT Angkutan Sungai dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Bakauheni mengungkapkan, bahwa arus balik lebaran tahun 2015 ini akan sepadat tahun sebelumnya. Pasalnya, ada waktu satu pekan yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pulang kembali ke tempat mereka bekerja.

Manajer Operasional PT ASDP Cabang Bakauheni Heru Purwanto mengungkapkan masyarakat tidak akan terfokus dalam satu hari seperti tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini dinilai lebih baik, karena tidak akan menyebabkan kepadatan dalam waktu satu hari.

“Puncak arus balik ini akan terpecah, mulai dari hari Rabu (22/7) hingga hari Ahad (26/7) medatang. Ini dikarenakan ada perbedaan masuk kerja antara kantor. Begitu juga anak sekolah yang baru akan masuk pada Senin (27/7),” kata Heru, Senin (20/7).

Mulainya aktivitas yang berbeda ini juga, lanjut Heri membuat perbedaan dengan arus mudik saat ini. Sebab, masyarakat bisa merasakan balik dengan nyaman dan tak perlu menunggu lama untuk menaiki kapal penyeberangan.

“Kantong-kantong parkir tetap akan penuh, tapi tidak akan menyebabkan antrean yang panjang. Serta tidak akan membuat antrean di pintu loket kendaraan. Jadi pemudik yang akan kembali bisa merasakan mudik dengan lancar,” jelasnya.   

Menurut Heru, arus balik saat ini, sama halnya seperti arus mudik yang juga tidak terfokus pada satu hari. Ia menilai, perbedaan libur antara anak sekolah, kuliah dan kantor, membuat arus mudik tidak sepadat tahun sebelumnya.

“Anak sekolah libur jauh sebelum Ramadhan, begitu juga anak kuliah. Sisanya mungkin yang di kerja kantor saja, karena anak-anaknya mungkin bisa pulang terlebih dahulu,” ungkapnya.

Karena itulah, seharusnya perkiraan puncak arus mudik dan arus balik mempertimbangkan aspek tersebut. Sehingga tidak salah prediksi. “Aspek tersebut penting dipertimbangkan agar tak salah sasaran,” ungkapnya.  

Terpopuler