REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) menambah jumlah jaringan kerja konvensional di luar negeri melalui pembukaan kantor di Singapura, Rabu (29/7). Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria mengatakan pembukaan kantor di Singapura yang berlokasi di OUE Bayfront, 50 Collyer Quay itu untuk memperluas dan memperkuat jaringan bisnis perseroan di Asia.
"Bank BRI melihat Singapura sebagai negara yang menjanjikan potensi bisnis yang luar biasa bagi perkembangan bisnis Bank saat ini," ujar Budi dalam pernyataan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu. Menurut dia, potensi yang begitu besar itu dibaca oleh BRI sebagai peluang emas yang dapat dikelola untuk memperluas dan memperkuat jaringan bisnis BRI.
Pembukaan Kantor BRI di Singapura itu sendiri diresmikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI Sofyan Djalil dan dihadiri oleh Menteri BUMN RI Rini M Soemarno, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad.
BRI menilai Singapura merupakan negara yang strategis dan potensial di Asia, yang menjadi penghubung antara Asia dan dunia serta salah satu negara dengan arus ekonomi terkuat di Asia. Selain itu, Singapura merupakan pintu gerbang emas Asia di mata dunia untuk berinvestasi dan mengembangkan berbagai sektor bisnis. Karenanya Singapura merupakan tempat yang tepat untuk mengembangkan bisnis Bank BRI yang selama ini telah tumbuh dan mengakar kuat di Indonesia.
Sebelumnya BRI telah memiliki beberapa unit kerja luar negeri di beberapa Negara yakni BRI New York Agency, BRI Cayman Island Branch, Hongkong Representative Office dan BRI Remittance Hongkong.
BRI Kantor Cabang Singapura memiliki visi menjadi bank terdepan yang mengakomodasi pertumbuhan bisnis nasabahnya di Asia Tenggara. "Tak hanya itu, dengan misi dengan menjadi Bank yang telah terstandar secara internasional dalam hal pinjaman (lending), pengumpulan dana pihak ketiga (funding), trade finance, wealth management, payment service, dan treasury," katanya.
Ia menyebutkan BRI juga berusaha menjadi penghubung bisnis antar pelaku bisnis untuk membangun dan memperkuat bisnisnya.
Dengan perkembangan yang pesat, Singapura memang menjadi salah satu tujuan bisnis yang potensial untuk mengembangkan investasi, khususnya bisnis perbankan.
Terdapat beberapa potensi bisnis yang dapat dikelola oleh BRI di antaranya transaksi trade finance Singapura sebesar 43, 2 miliar dolar AS pada 2012 dengan pertumbuhan 21 persen selama lima tahun terakhir.
Dari sisi remittance, Singapura merupakan salah satu negara dengan potensi bisnis remittance yang cukup besar, dengan sebaran 135 ribu jiwa TKI yang bekerja Singapura.
Selain potensi tersebut, Singapura juga menyediakan potensi lain yang dapat dikembangkan secara maksimal oleh BRI, salah satunya akses pada produk-produk portfolio trading, fix income, foreign exchange, dan derivatives yang lebih beragam. BRI juga akan menggarap Offshore Funding yang akan dikelola melalui simpanan (deposit), bank acceptance, medium term notes dan interbank transaction.