Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla)(Republika/Tahta Aidilla) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)
Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7). (Republika/Tahta Aidilla) (FOTO : Republika/ Tahta Aidilla)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Petani sedang mengumpulkan padi yang mengalami kekeringan di Kampung Setu, Bekasi Barat, Kamis (30/7).
Musim kemarau panjang atau kekeringan (Elnino) dikhawatirkan mendorong pemerintah untuk melakukan impor beras. Menurut data Kementerian Pertanian, menerima laporan sawah petani gagal panen, hingga saat ini mencapai 8.000 hektar.
Advertisement