REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT. Adaro Energy Garibaldi Thohir menilai kerjasama antara BUMN dengan swasta nasional perlu dilakukan di tengah kondisi ekonomi yang kurang baik ini. Ia mencontohkan, sebelum bekerjasama dengan PT. Pertamina (Persero), Adaro harus membeli fuel kepada perusahaan asing.
"Sekitar 300 sampai 350 juta Dolar AS per tahun sekarang ke nasional (Pertamina)," ujarnya di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (11/9).
Selain itu, kerjasama antara BUMN dengan swasta nasional memastikan perputaran uang tetap berada di dalam negeri. Ia menilai, aliansi strategis sekarang ini antara swasta dengan BUMN merupakan satu sinergi yang bagus sekali.
Adaro, lanjutnya, memang punya fasilitas yang sudah ada untuk stok batu bara untuk perusahaan, namun Pertamina jeli melihat satu terobosan supaya lebih efisien lagi baik bagi Adaro maupun Pertamina.
"Jadi, aliansi yang kelihatannya simpel tapi efeknya baik sekali untuk kepentingan nasional," sambungnya.
PT. Pertamina (Persero) dan PT. Adaro Energy Tbk menandatangani kesepakatan aliansi strategis untuk layanan pasokan dan optimalisasi infrastruktur BBM milik Adaro Energy Group yang sejalan dengan upaya peningkatan ketahanan energi nasional di Kantor Pusat Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (11/9).