Senin 14 Sep 2015 15:45 WIB

Soal Harga Avtur, Jonan tak Sepakat dengan Pertamina

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
Foto: ROL/Andi M Arief
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan, pernyataan PT Pertamina (Persero) soal tingginya harga avtur karena kilang tua dan pajak, dan margin yang didapat dialokasikan demi menutup kerugian penjualan avtur di bandara-bandara kecil di pelosok daerah, tidak tepat.

"BUMN itu tidak semata-mata ditujukan hanya untuk mencari keuntungan tapi juga sebagai pembangunan dong," katanya usai Rapat Koordinasi di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Gedung BPPT, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (14/9).

Mantan Dirut KAI itu menambahkan, akan membuka peluang bagi para perusahan swasta untuk memasok avtur di bandara-bandara yang dikelola Kemenhub, jika Pertamina tidak mau lagi memberikan pasokan avturnya.

"Kalau nanti misalnya Pertamina mau cabut, ya saya masukin saja yang bukan Pertamina di bandara-bandara (Kemenhub). Di bandara-bandara kecil milik Kemenhub kan juga pasang instalasi aja enggak pernah bayar kok. Gak ada PNBP-nya ke perhubungan (Kemenhub)," lanjutnya.

Avtur yang murah, katanya menambahkan, menjadi sangat penting demi meningkatkan daya saing maskapai dalam negeri lantaran separuh biaya operasional maskapai berasal dari biaya bahan bakar avtur tersebut.

"Avtur itu kira-kira 50 persen dari operating cost. Itu saja," tegas dia.

Sebelumnya, Jonan menilai harga avtur Pertamina terlalu mahal 20 persen dibandingkan harga internasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement