Pekerja memerah susu sapi di tempat peternakan sapi perah di Duren Tiga, Jakarta, Selasa (15/9). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Pekerja memerah susu sapi di tempat peternakan sapi perah di Duren Tiga, Jakarta, Selasa (15/9). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Pekerja memerah susu sapi di tempat peternakan sapi perah di Duren Tiga, Jakarta, Selasa (15/9). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Pekerja membawa susu sapi hasil perahan di tempat peternakan sapi perah di Duren Tiga, Jakarta, Selasa (15/9). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Pekerja memerah susu sapi di tempat peternakan sapi perah di Duren Tiga, Jakarta, Selasa (15/9). (Republika/Agung Supriyanto) (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerja memerah susu sapi di tempat peternakan sapi perah di Duren Tiga, Jakarta, Selasa (15/9).
Kalangan pelaku industri menilai produktivitas sapi perah di Indonesia masih sangat rendah dibanding negara lain, seperti Australia bisa menghasilkan 30 liter-60 liter susu per hari, dibandingkan dengan di Indonesia yang hanya berkisar 10 liter per hari. selain bahan baku yang persentase impornya mencapai 70% serta kesulitan memenuhi pakan hijauan akibat kemarau yang berkepanjangan, sehingga mengancam produksi susu.
Advertisement