REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto tetap menolak rencana Mahaka Sports and Entertainment menggelar laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Menurut Richard, penolakan The Jakmania tersebut demi keamanan dan lancarnya laga pamungkas Piala Presiden.
Hingga saat ini, The Jakmania masih menunggu hasil rapat promotor turnamen dengan pihak kepolisian untuk memberikan pernyataan resmi. Richard mengaku sebelumnya sudah memberikan saran kepada promotor jauh sebelum Persib Bandung dan Sriwijaya FC masuk final agar final tidak digelar di SUGBK.
Sebab jika laga tersebut dipaksakan tetap di SUBK sangat berisiko tinggi, terutama terkait keamanan. Apalagi hingga saat ini hubungan pendukung Persib Bandung, Bobotoh dengan The Jakmania tidak harmonis.
"Kami akan memberikan statement setelah rapat di Polda Metro Jaya," kata Richard saat dihubungi melalui seluler, Selasa (13/10).
Menurutnya, The Jakmania tidak memiliki hak untuk melarang Mahaka Sports and Entertainment menggelar laga Maung Bandung di Jakarta. Namun pihaknya juga memiliki hak untuk menyampaikan saran, apalagi ini demi kepentingan bersama.
Richard menegaskan pihaknya tidak mempermasahkan tim yang masuk final, tapi dia khawatir jika ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk berbuat onar. Selain itu Richard menyatakan pihak kepolisan seharusnya lebih mengetahui bagaimana sejarah kedua suporter tersebut.
Bahkan sebelumnya pihak kepolisan berusaha mendamaikan kedua suporter di Bogor tapi itu tidak berhasil. Pada laga resmi Liga Super Indonesia Super League (ISL), Persib bisa berlaga tapi tanpa suporter, begitu saat Persija Jakarta bermain di Bandung.
"Kami tidak permasalahkan siapa yang berlaga di final. Tapi ini demi kelancaran final Piala Presiden, kami takut ada oknum," tutup Richard.