Rabu 09 Dec 2015 22:02 WIB

Sejarah Islam di Negeri Atap Dunia

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Tibet
Tibet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tibet adalah kawasan dataran tinggi di timur laut Pegunungan Himalaya, yang karena ketinggiannya sering disebut sebagai atap dunia. Tibet yang rata-rata tanahnya membentang pada ketinggian 4.900 meter di atas permukaan laut, kerap diklaim sebagai negeri berpenghuni yang berada di titik tertinggi Bumi.

Wilayah yang hari ini berada di bawah Pemerintahan Republik Rakyat Cina itu merupakan tanah air masyarakat Tibet serta beberapa kelompok etnis lainnya, seperti Monpas, Qiang, dan Lobus. Selain itu, daerah ini sekarang juga dihuni oleh sejumlah besar orang dari suku Han dan Hui.

Secara geografis, Tibet berbatasan dengan Nepal, Bhutan, India, serta Xinjiang, Qinghai, dan Sichuan, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, dengan Lhasa sebagai ibu kotanya. Menurut sensus 2010, jumlah penduduk Tibet mencapai tiga juta jiwa.

Di tengah mayoritas pemeluk Buddha, ternyata terdapat masyarakat Muslim yang telah tinggal di wilayah ini turun-temurun. Jumlah mereka memang tidak banyak. Menurut satu laporan, sekitar 23 ribu jiwa.

Laporan lain menyebut, sebelum 1959, terdapat sekitar 3.000 Muslim di Tibet Tengah. Mereka adalah keturunan dari pedagang Muslim yang datang ke Tibet pada abad ke-14 dan 17. Para pedagang Muslim itu berasal dari Kashmir, Ladakh, Nepal, dan Cina.

Di Tibet, para pedagang Muslim itu berbicara menggunakan bahasa Tibet dan mengikuti sebagian besar adat istiadat setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement