Jumat 25 Mar 2016 17:56 WIB

BSB Targetkan Pertumbuhan Capai 20 Persen

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) 2015 di Jakarta, Rabu (23/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) 2015 di Jakarta, Rabu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski industri perbankan syariah mengalami tekanan, namun Bank Syariah Bukopin mengumumkan catatan kinerja keuangan terus tumbuh dan berjalan positif. Berkaca pada pertumbuhan di 2015, BSB pun menargetkan mampu mengalami pertumbuhan hingga 20 persen di 2016.

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin Riyanto mengatakan BSB mampu meningkatkan laba bersih hingga 226,86 persen atau menjadi RP 27,78 miliar. Peningkatan laba bersih disebabkan tumbuhnya pembiayaan mencapai Rp 4,31 triliun atau meningkat 16,07 persen jika dibandingkan pencapaian 2014.

Pembiayaan, ungkap dia, lebih banyak di arahkan ke sektor produktif seperti pembiayaan perdagangan yang mencapai 20 persen. Sementara lainnya kesehatan seperti rumah sakit, konstruksi, transportasi dan industri.

“Kami juga tertarik untuk mengembangkan pembiayaan seperti wisata syariah dan makanan halal, sementara pendidikan masih terus dilakukan terutama bekerja sama dengan sekolah-sekolah Islam,” tutur dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSB tahun buku 2015, Rabu (23/3). 

Di samping pertumbuhan pembiayaan, laju kenaikan laba bersih juga ditopang pertumbuhan pembiayaan operasi utama dan pendapatan lainnya seperti fee based income. Ia menyontohkan pendapatan non bunga itu antara lain, Payment Point Online Banking (POOB), Cash Management, Safe Deposit Box (SDB) dan layanan Konter Bank Garansi. 

Ia menambahkan saat ini penghimpunan dana ketiga (DPK) juga melonjak sebesar 19,06 persen atau meningkat sebesar Rp 4,76 triliun jika dibandingkan 2014. Meningkatnya DPK karena pertumbuhan dana murah (giro dan tabungan) dan deposito. Dana murah, menurut dia, mencapai angka Rp 600 miliar dan ditargetkan tumbuh di 2016 menjadi Rp 900 miliar atau meningkat Rp 300 miliar. 

Program tabungan berhadiah, ucap dia, berperan besar dalam meningkatkan DPK. Tak heran, program tabungan berhadiah terus dilanjutkan bahkan ditingkatkan dengan hadiah utama Rubicon. 

Sementara itu, total aset juga tumbuh sebesar 12,92 persen atau meningkat menjadi Rp 5,83 triliun. “Kami juga melakukan inovasi dengan meluncurkan produk pendanaan seperti Produk Tabungan iB Rencana Umroh. Inovasi produk ini tak lepas dari peran BSB yang Insyaallah akan menjadi Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH),” ucap dia.

Atas dasar itu, ucap dia, pihaknya pun menargetkan mampu meraih pertumbuhan hingga 20 sampai 30 persen di 2016. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement