REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam An-Nasa'i pernah meriwayatkan hadis ini dari Aisyah,"Puasa adalah tameng dari api neraka." Hadis senada diriwayatkannya juga dari Utsman bin Abu Al-'Ash, "Puasa adalah tameng sebagaimana tameng kalian dalam peperangan." (HR. An-Nasa 'i IV/167, hadis nomor 3679).
Ahmad juga meriwayatkan hadis ini dari jalur Abu Yunus dari Abu Hurairah, dengan redaksi, "Puasa adalah tameng dan benteng pelindung dari api neraka."
Ibnu Hajar selanjutnya menjelaskan makna etimologi kata junnah dengan mengatakan, "Junnah berarti pencegah dan penghalang." Ia kemudian menyebutkan sejumlah komentar beberapa ahli hadis mengenai korelasi makna tersebut.
Ibnu Hajar sependapat dengan Imam An-Nawawi, yang memastikan apa yang berlaku umum dari keseluruhan cakupan makna kata pencegah dan tirai penghalang. Dan ini sesuai dengan firman Allah SWT, agar kalian bertakwa, sebab hadis ini, sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Bukhari, pada mulanya adalah firman Allah swt yang dilansir oleh Nabi SAW. (hadis qudsi).
Sabda Nabi SAW, "Wahai para pemuda! Barang siapa di antara kalian yang mampu menikah, maka hendaklah ia segera menikah, dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, sesungguhnya ia bisa menjadi penatvar nafsu baginya."
Ibnu Hajar menjelaskan dalam Fathul Bari, bahwa Nabi saw di sini sengaja mengalamatkan seruan nikah ini kepada para pemuda karena umumnya merekalah yang memiliki keinginan kuat untuk menikah, berbeda dengan orang yang sudah tua. Namun, ketentuan yang sama juga bisa berlaku jika ditemukan sebab-sebabnya pada diri orang tua dan renta.
Ibnu Hajar selanjutnya mengisyaratkan adanya korelasi antara rasa lapar dan penurunan tensi syahwat. Dia mengatakan, pada mulanya Rasulullah saw menyabdakan, hendaklah kalian melaparkan diri dan meminimalisir hal-hal yang bisa memancing syahwat dan menaikkan pancaran air dari makanan dan minuman.
Namun kemudian beliau menggantinya dengan redaksi hendaklah kalian berpuasa, sebab yang menjadi tuntutan utama adalah pencapaian ibadah.
SUMBER: PUSAT DATA REPUBLIKA