REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menjelang bulan Ramadhan 1437 Hijriah penjual daging sapi dadakan bermunculan pada sejumlah titik di Kota Padang, Sumatra Barat. Penjualan daging itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam membuat masakan rendang guna memudahkan dalam makan sahur untuk puasa.
"Kami berjualan rutin di lokasi ini setiap tahunnya, biasanya dua hari menjelang masuknya bulan puasa maupun ketika akan memasuki lebaran," kata pedagang daging sapi dadakan Ridho di Simpang Anduring Padang, Ahad (5/6).
Menurut dia, pada dua hari menjelang Ramadhan daya beli masyarakat sangat tinggi. Hal itulah yang membuat dirinya beserta pedagang daging dadakan lain bermunculan seperti di Simpang Anduring, Simpang Kalumbuak dan Simpang Kuranji. "Tahun lalu, hanya dalam dua hari kami bisa menjual satu ekor sapi hingga lebih Rp15 juta, tahun ini tentunya kita bia berharap lebih," ujar dia.
Ridho menyebutkan yang paling banyak dicari oleh warga adalah daging padat yang akan diolah menjadi rendang atau dendeng. "Kami jual daging padat itu sekilo dengan harga Rp 120 ribu, selain itu ada juga tulang yang dijual Rp 60 ribu per kilonya, " kata Ridho.
Untuk kebutuhan dagingnya, Ridho mengaku membeli dari Rumah Potong Hewan (RPH) Lubuk Buayo lalu dijual kembali di lokasi ini. "Kami selalu membeli daging dari RPH karena kualitasnya lebih terjamin dan bisa dipertanggungjawabkan," kata dia.
Sementara seorang pembeli warga Lubuk Lintah, Mira mengatakan bahwa daging saat ini merupakan kebutuhan pokok untuk menu sahur pertama di bulan puasa. "Tidak lengkap rasanya kalau sahur pertama itu tidak dilengkapi menu rendang, bahkan mungkin itu sebagai sebuah harga diri," kata dia.