REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah puasa diwajibkan di bulan Ramadhan. Puasa tak hanya mencakup aspek spriritual, namun juga berkaitan dengan fisik.
Menyambut datangnya Ramadhan, umat Islam seyogianya juga menyiapkan diri dari segi fisik. Ahli Gizi Fiastuti Witjaksono mengatakan, Ramadhan merupakan masa perubahan kebiasaan makan. Umat Islam yang biasa makan tiga kali sehari sepanjang waktu, kecuali tidur, kini harus menahan lapar dari waktu sahur hingga berbuka.
Menurut dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ini, persiapan pertama menuju bulan suci Ramadhan ialah menjaga kesehatan. Sebab, puasa hanya dapat dilakukan dengan produktif oleh orang-orang yang sehat.
"Jadi yang gula darahnya tinggi dikontrol, yang punya sakit lambung diatur makannya. Supaya pada bulan puasa keluhan tidak kambuh," kata Fiastuti Witjaksono ketika dihubungi Republika, Rabu (25/5).
Selama berpuasa, hal lain yang tak kalah penting adalah mencukupi kebutuhan gizi. Menurut Fiastuti, tidak ada perbedaan signifikan antara kebutuhan gizi pada bulan puasa dengan hari-hari biasa.
Kebutuhan gizi ditentukan perpaduan berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan kondisi tubuh. Walaupun kebutuhan gizi tidak jauh berbeda, namun umat Islam memiliki waktu yang lebih singkat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Karena itu, kata Fiastuti, diperlukan trik-trik khusus. Pertama, sahur dengan makanan yang lengkap.
Islam mengajarkan, sahur sebagai hal penting untuk dicukupi bagi orang-orang yang berpuasa. Di dalam sahur terkandung ajaran untuk memenuhi hak-hak tubuh atau jasad.
Dengan sahur, ungkap dia, orang yang berpuasa dapat memenuhi kebutuhan tubuh dan tetap beraktivitas hingga waktu berbuka. Adapun kelengkapan yang sebaiknya terpenuhi dalam sahur, antara lain nasi atau pengganti nasi (roti, mi, pasta, dan sebagainya), lauk pauk, sayur, buah, dan cairan.
Fiastuti menerangkan, sayur dan buah menjadi unsur yang sangat penting, sebab kedua bahan makanan ini banyak mengandung serat. Serat akan menjaga rasa kenyang bertahan lebih lama dan menahan rasa lapar agar tidak cepat datang.