REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan meningkatkan keimanan. Salah satuya dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran penglolaan lingkungan hidup.
Ketua Dewan Pengarah Indonesia Bergerak Selamatkan Bumi (Siaga Bumi), Din Syamsuddin, mengatakan maksud rahmatan lil alamin adalah Islam yang kehadirannya mampu memberikan rahmat di dunia dan akhirat. Ia berpendapat, rahmat itu dapat diwujudkan melalui kasih sayang kepada bumi dan semua mahluk yang hidup di dalamnya.
"Manusia sebagai khalifah di muka bumi memiliki amanah dan tanggung jawab untuk memakmurkan bumi seisinya," kata Din, dalam rilis yang diterima Republika.co,id, Selasa (6/6).
Ia menilai umat Muslim sebagai potensi terbesar bangsa Indonesia, seharusnya menjadi subyek sekaligus obyek gerakan perindungan kepada lingkungan hidup. Menurut Din, kesadaran yang dimaksud adalah hak dan kewajiban pelestarian lingkungan hidup, serta tentu saja pengelolaan sumber daya alam.
Halk senada diungkapkan Ketua Umum Penggerak Siaga Bumi, Hayu Prabowo. Dia menekankan kalau Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri, telah menetapkan fatwa terkait lingkungan hidup. Hal itu tertuang dalam fatwa No. 47/2014 tentang pengelolaan sampah untuk mencegah kerusakan lingkungan.
"Setiap Muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang untuk kemaslahatan serta menghindarkan diri dari perbuatan tabdzir dan israf," ujar Hayu.
Untuk itu, Hayu mengimbau umat Islam agar dapat menjaga alam dengan mengkonsumsi sesuatau dari alam seperlunya, terutama di bulan suci Ramadhan. Selain itu, ia meminta umat Islam dapat menunaikan ibadah Ramadhan beriringan dengan kebutuhan hidupan yang sederhana dan mendasar.