REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penganut tarekat Syattariyah di Sumatra Barat (Sumbar) mulai berpuasa pada Selasa (7/6). Sebab, para ulama tarekat Syattariyah sudah melihat hilal pada Senin (6/6) lalu.
"Tadinya, rencana melihat hilal sore ini, tapi kemarin ternyata sudah terlihat. Jadi, hari ini puasa kita," kata Tuan Qhadi Syattariyah Ulakan, Tuangku Ali Imran, saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (7/6).
Tuangku Ali menjelaskan, hilal terlihat di sejumlah titik yang biasa menjadi tempat pemantauan, seperti Pantai Ulakan di Padang Pariaman, Koto Tuo di Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Solok.
Tuangku Ali menuturkan, sebelum menentukan waktu pengamatan hilal, para ulama dan jamaah tarekat Syattariyah melangsungkan itsbat. Berdasarkan sidang itsbat, ia menuturkan, satu Ramadhan jatuh pada Rabu (8/6). Namun, hilal sudah terlihat pada Senin lalu. "Semalam, kita sudah shalat Tarawih," ujar dia.
Biasanya, ia melanjutkan, para ulama tarekat Syattariyah yang berbasis di Padang Pariaman memantau hilal bersama masyarakat dari halaman makam Syeh Burhanuddin di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman.
Tuangku Ali menjelaskan, jamaah Sattariyah menetapkan awal Ramadhan berdasarkan hisab taqwim kamusiyah. Kemudian, untuk menyempurnakan penetapan, dilakukan dengan rukyat. Hisab taqwim, lanjut dia, berasal dari kata hisab yang berarti 'hitung', sedangkan taqwim yang berarti 'betul'.