Penghuni Lantai Atas Burj Khalifa Buka Puasa Lebih Lambat

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Winda Destiana Putri

Senin 13 Jun 2016 04:54 WIB

Burj Khalifa, menara tertinggi di Dunia yang ada di Dubai Burj Khalifa, menara tertinggi di Dunia yang ada di Dubai

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Penghuni lantai atas Burj Khalifa di Dubai Uni Emirat Arab harus mengakhiri puasanya beberapa menit lebih lambat dibandingkan orang yang tinggal di bawah. Fatwa tersebut disampaikan oleh Mufti Agung Dubai Ahmad Al Haddad.

Ia menjelaskan, puasa berakhir hingga matahari terbenam sempurna. Sementara, untuk ketinggian yang lebih tinggi matahari terbenam lebih lama dari lokasi rendah.

Untuk bangunan yang tidak lebih dari 80 lantai, perbedaan waktu tidak terlalu signifikan. Meski begitu, Al Haddad tetap menyarankan untuk berbuka sedikit lebih lambat.

"Orang yang tinggal di bangunan tinggi perlu memperhatikan perbedaan waktu karena malam muncul sedikit lebih lambat untuk mereka," kata Al Haddad seperti dikutip dari Gulf News, Ahad (12/6).

Dalam tradisi Islam, hari baru dinyatakan berakhir jika cakram matahari benar-benar sudah menghilang di bawah horizon. Al Haddad mengatakan, perbedaan buka puasa untuk penghuni Burj Khalifa lantai 80 hingga 150 adalah dua menit lebih lambat dari waktu di darat. Sementara untuk penghuni yang tinggal di lantai lebih tinggi harus menunda buka puasa tiga menit lebih lambat.

Terpopuler