REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -– Untuk menyemarakkan Bulan Ramadhan, Komunitas Malioboro yang sebagian besar tukang becak dan pedagang kaki lima belajar Alquran dengan metode cepat plus, di Masjid DPRD DIY.
‘’Kick off Komunitas Malioboro Belajar Alquran Gelombang II dimulai hari ini (Senin, 13/6) ,’’ ungkap Presidium Paguyuban Komunitas Malioboro Sujarwo pada Republika, Senin (13/6).
Gelombang pertama dimulai delapan bulan yang lalu dan selama delapan bulan karena hanya seminggu sekali dan baru diwisuda minggu lalu dengan diikuti 20 peserta.
Gelombang II dilaksanakan bulan Ramadhan hanya 12 kali pertemuan (13-26 Juni) tetapi setiap hari selama 1,5 jam yakni pukul 10.00-11.30. ''Metodenya dikembangkan oleh Tim Lembaga Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Universitas Cokroaminoto,'' ungkap Sujarwo.
Metode tersebut sudah teruji dan mereka yang sudah tua dan buta huruf, tidak bisa membaca tulisan pun dengan 12 kali pertemuan setiap hari bisa membaca Alquran. Pesertanya ada yang berusia 74 tahun dan buta huruf.
‘’Dengan kegiatan ini selain ingin menyemarakkan bulan Ramadhan, saya juga teman komunitas Malioboro bisa membaca Alquran dengan baik, serta terjadi perubahan perilaku positif,’’ jelasnya.
Menurut Sujarwo, 10 menit sebelum belajar Alquran, ditanamkan keimanan dan akhlak, perilaku positif. Sehingga selesai belajar, selain mereka bisa membaca Alquran, juga memiliki perilaku positif. ''Sehingga Malioboro aman, nyaman dan menyenangkan bagi wisata,'' ujarnya.