REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pakar komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung Deddy Mulyana menilai tayangan beberapa stasiun televisi pada Ramadhan kali ini tidak jauh berbeda dengan tayangan di luar Ramadhan. Padahal Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah menghimbau agar stasiun televisi menayangkan acara yang lebih santun.
“Saya yakin kalaupun ada penurunan tetapi tidak signifikan. Jadi acara televisi itu seperti bulan-bulan biasa saja,” kata Deddy kepada Republika, Senin (20/6).
Deddy melihat tayangan televisi mulai dari dini hari hingga menjelang sahur kebanyakan berisi komedi, musik, pengajian yang dilengkapi dengan bintang tamu artis.
“Ramadhan hanya dijadikan komoditas, tidak ada lompatan yang luar biasa,” kata Deddy.
Meski pada dasarnya televisi memang bertujuan untuk menghibur, ada baiknya pemilik stasiun televisi memikirkan tayangan yang dapat memberikan efek jangka panjang bagi kemaslahatan masyarakat. Selain internet, televisi memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda.
Menurut Deddy, selain kesadaran pengelola televisi, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan masyarakat juga harus lebih cerdas dan lebih tegas menyikapi tayangan-tayangan di televisi.