REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebentar lagi, umat Islam di Indonesia berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran. Kebiasaan yang biasa disebut mudik tersebut menjadi ciri budaya yang unik di Indonesia.
Sayangnya, sebagian orang masih lalai menjaga kebersihan dan kesehatan saat mudik. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), M Adib Khumaidi.
Akibatnya, para pemudik berisiko terserang penyakit selama dan pascaperjalanan. Menurut Adib, beberapa faktor pencetus sumber penyakit itu antara lain fasilitas umum yang kurang bersih, asupan makanan tak higienis, hingga menurunnya kondisi fisik pemudik akibat kelelahan.
"Pemudik pasti kelelahan karena menempuh berjam-jam perjalanan, terkena polusi, dan terkurung udara AC dalam kendaraan," ujar Adib pada talkshow bertema "Mudik Bersih dan Sehat" yang diselenggarakan IDI dan Reckitt Benckiser Indonesia di Jakarta, Jumat (24/6).
Dokter spesialis bedah orthopedi dan traumatologi itu menyebutkan, penyakit yang kerap menghantui ialah batuk, pilek, radang tenggorokan, hingga infeksi saluran pernapasan. Belum lagi berbagai penyakit kronis yang cenderung kambuh setelah Lebaran.
Secara lengkap, Adib memerinci daftar penyakit terbanyak yang rentan menyerang pemudik. Ia memaparkan angka yang dihimpun Kementerian Kesehatan dari data kunjungan pos kesehatan mudik tahun 2012.
Terdapat 460 kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 315 kasus myalgia-fatigue (kelelahan), dan 177 kasus gangguan lambung (gastritis-dispepsia). Penyakit lain yakni 143 kasus hipertensi, 109 kasus (cephalgia), 88 kasus diare, 67 kasus (obs febris), dan 76 kasus (dermatitis).