Mendongeng untuk Anak Yatim dan Dhuafa

Rep: Sri Handayani/ Red: Hafidz Muftisany

Ahad 26 Jun 2016 15:10 WIB

Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri mengadakan silaturahim dan buka puasa bersama 500 anak yatim dan dhuafa Foto: dok Yatim Mandiri Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri mengadakan silaturahim dan buka puasa bersama 500 anak yatim dan dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Yatim Mandiri mengadakan silaturahim dan buka puasa bersama 500 anak yatim dan dhuafa dari 29 sanggar dan panti asuhan di Jakarta. Acara yang diselenggarakan di Aula Masjid al-Amin Kompleks Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI ini mengambil tema “Dongeng dan Buka Puasa Ceria.”

“Zaman sekarang kan terjadi krisis akhlak di kalangan anak-anak dan remaja. Untuk meningkatkan itu (baca: akhlak), anak-anak harus diberi dongeng,” ujar Branch Manager Yatim Mandiri Jakarta, Sugeng Riyadi, kepada Republika.co.id

Acara ini melibatkan para pendongeng dari komunitas Ayo Dongeng Indonesia (Ayodi). Salah seorang relawan, Margaretha Sri Udari mengatakan informasi dan nasehat dapat diberikan melalui berbagai cerita. Cara ini lebih mudah dipahami dan lebih diminati oleh anak-anak dibandingkan nasehat atau ceramah langsung.

Cerita yang disampaikan bisa bermacam-macam sesuai dengan muatan yang ingin disampaikan. Cerita-cerita ini dapat digunakan untuk membangun kebiasaan, cara berpikir, maupun cara bertindak yang positif. “Kalau mendongeng biasanya mengajak untuk rajin sikat gigi, menjaga kebersihan, dan sebagainya,” kata Margaretha.

Kebiasaan mendongeng memang sempat ditinggalkan. Namun, akhir-akhir ini banyak komunitas mendongeng bermunculan. Para aktivis dari komunitas di Indonesia bahkan telah aktif dalam menyuarakan kegiatan mendongeng di tingkat internasional. Begitu pula komunitas Ayodi.“Dongeng tidak hanya disukai oleh anak-anak, tapi remaja SMP sampai SMA,” ujar Margaretha.

Terpopuler