REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan 1437 Hijriyah kini sudah memasuki akhir. Pada 10 terakhir Ramadhan dipercaya terdapat satu malam yang baik di antara 1.000 bulan yang disebut Lailatul Qadar.
Karena itu, umat Islam pun banyak mengharapkan mendapatkan Lailatul Qadar. Berbagai usaha dilakukan baik dengan meningkatkan ibadah. Sumartono, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara mengatakan, Lailatul Qadar merupakan syariat. Ia merupakan sunnah Rasulullah saw.
"Makanya bermunajat mudah-mudahan mendapatkan malam lailatur qadar," ujar Sumartono kepada Republika.co.id, di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Ahad (26/6).
Sumartono beriktikaf sejak Jumat (24/6) lalu di Masjid Agung Sunda Kelapa. Dia berencana terus beriktikaf hingga akhir Ramadhan.
Dia mengaku selalu beriktikaf pada 10 terakhir Ramadhan. Namun baru tahun ini dilakukannya di Masjid Agung Sunda Kelapa. Sumartono mengaku tidak mengetahui secara pasti apa makna bahasa Lailatul Qadar. Namun, dia hanya mengetahui Lailatul Qadar merupakan malam yang baik.
Karena itu, dia memperbanyak istighfar di masjid. Disamping itu berdzikir dan membaca Alquran. "Yang diharapkan ada peningkatan kualitas beribadah secara ritual dan sosial," kata Sumartono.
Wasir, warga Cipinang Besar Utara juga memiliki harapan sama yaitu menginginkan Lailatul Qadar. Sebab, Wasir meyakini akan sangat baik jika ia mendapatkannya. "Cuma kan cara mendapatkannya belum tahu," ucap Wasir.
Menurut Wasir tidak setiap bulan terdapat Lailatul Qadar. Untuk itu, Wasir tidak ingin menyianyiakan kesempatan di Ramadhan tahun ini.
Wasir telah berusaha guna mendapatkan Lailatul Qadar. Seperti mengaji dan memperbanyak shalat. "Yang paling bagus memang dilakukan di masjid," Wasir menambahkan.