REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pada 10 hari terakhir Ramadhan, umat Muslim berlomba-lomba melakukan iktikaf di masjid. Di Masjid Agung Jami' Malang jumlah jamaah iktikaf membeludak terutama pada malam ganjil.
Jumlah peserta iktikaf bisa mencapai 10 ribu jamaah dan meluber hingga ke luar masjid. Namun pada malam genap, jamaah iktikaf hanya separuhnya. Ketua II Takmir Masjid Agung Jami' Malang, Abdul Aziz mengatakan malam ganjil lebih diminati daripada malam genap karena jamaah memburu malam Lailatul Qadar.
Pada malam-malam ganjil, takmir masjid juga mengundang pembicara memberi tausyiah kepada jamaah. Abdul mengungkapkan jamaah tak hanya berasal dari Kota Malang. "Banyak jamaah dari Kabupaten Malang yang datang," katanya pada Selasa (28/6).
Selain disibukkan kegiatan iktikaf, takmir masjid bersiap menerima zakat fitrah dan zakat mal dari masyarakat. Tahun lalu, masjid menghimpun zakat fitrah sebanyak lima ton beras. Sedangkan zakat mal terkumpul Rp 200 juta.
Beras tersebut disalurkan ke masyarakat melalui takmir-takmir masjid se-Kota Malang. Zakat mal disalurkan untuk membiayai pendidikan anak-anak kurang mampu dan guru madrasah yang diberikan setiap 10 Muharram.