REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan ada 158.402 personel yang terlibat dalam Operasi Ramadhania. Badrodin menyebutkan ada enam target yang harus dipenuhi dalam Operasi Ramadhania kali ini.
Badrodin mengatakan ratusan personel tersebut untuk mengantisipasi adanya potensi kerawanan dan gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kantibmas) di hari Lebaran 2016 ini. Adapun yang harus diantisipasi misalnya pencurian dan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, sweeping ormas, tawuran antarkelompok warga, balap liar, kebut-kebutan, penyalahgunaan narkoba, miras, petasan, aksi intoleransi beragama terorisme, sabotase serta bencana alam kebakaran.
"Menyikapi kondisi tersebut dalam rangka menjamin keamanan dan kenyamanan masyrakat dalam perayaan Lebaran 2016, Polri beserta seluruh jajaran kewilayahan didukung instansi terkait dan mitra kamtibmas telah berupaya menyiapkan operasi kepolisian Ramadhania 2016 secara optimal yang melibat 158.402 orang," ujar Badrodin di lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (30/6).
Selain pengamanan Kantibmas, Badrodin mengatakan 158.402 personel juga akan melaksanakan pengaman di lokasi-lokasi lain. Seperti tempat peribadatan umat Muslim, lokasi Shalat Id, pemungkiman masyarakat, jalur-jalur pergerakan orang dan barang, tempat wisata, terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut, bandara, sentra perekonomian dan tempat transaksi keuangan. Termasuk juga rest area, SPBU, tempat pembagian zakat fitrah serta kegiatan masyarakat lainnya yang perlu diamankan.
Oleh karena Badrodin menagtakan ada enam target yang harus dicapai oleh personel Operasi Ramadhania. Enam Target tersebut di antaranya, T=terwujudnya rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri. Terwujudnya kemanan dan keselamatan ketertiban.
Kemudian terjaminnya kelancaran distribusi BBM dan bahan pokok, terwujudnya keamanan embarkasi, pelabuhan, terminal darat laut maupun udara. Selain itu terbangunnya kesiap siagaan tanggap darurat dalam menghadapi situasi darurat tiba-tiba dna termonitor dan terdatanya semua kejadian tepat, cermat dan akurat.