REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Ahad (3/7) dipadati sekitar 6.000 pemudik dari kedatangan kereta api jurusan Jakarta-Rangkasbitung dan Rangkasbitung-Merak. "Kami perkirakan jumlah penumpang arus mudik H-3 sekitar 6.000 orang," kata Kepala Stasiun Rangkasbitung Andri di Lebak, Ahad (4/7).
Ia mengatakan diperkirakan puncak arus mudik angkutan KA Stasiun Rangkasbitung pada H-2 atau Senin (4/7). Jumlahnya akan dierkirakan mencapai 9.000 orang.
Sebagian besar mereka pemudik berangkat dari Stasiun Tanah Abang, Angke, Duri, Palmerah, Kebayoran dan Serpong. Selain itu juga pemudik dari Serang, Cilegon dan Merak.
Mereka para pemudik turun di Stasiun Rangkasbitung untuk pulang ke kampung halamannya di berbagai daerah di Provinsi Banten. Seperti Kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Serang. Para pemudik tersebut kebanyakan bekerja di sektor nonformal, seperti pembantu rumah tangga, pengemudi pribadi, dan pekerja buruh bangunan.
Lonjakan pemudik tersebut, dia mengatakan karena saat ini sudah memasuki masa liburan (cuti bersama). Sehingga mereka bisa pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri 1437 Hijriah. "Puncak pemudik 2016 pada H-2 mencapai 9.000 orang atau naik empat persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.
Ia menyebutkan selama ini pelayanan angkutan terlayani dengan baik dan tidak terjadi hambatan meskipun pemudik saling berdesak-desakan di atas gerbong KA. PT Kereta Api Indonesia mengoptimalkan sembilan KA dengan pelayanan pulang pergi Rangkasbitung-Jakarta dan sebaliknya Jakarta-Rangkasbitung.
Keberangkatan awal dimulai pukul 04.15 WIB dan kedatangan terakhir pukul 17.00 WIB. "Dengan sembilan KA itu tentu semua penumpang terangkut dan tidak ada penumpang yang telantar," ujarnya.
Sementara itu, Aji, seorang petugas kesehatan Stasiun Rangkasbitung mengatakan seluruh awak kereta api seperti teknisi, masinis dan asisten masinis, kondektur dan polisi khusus kerata api (polsuska) sebelum keberangkatan menjalani pemeriksaan kesehatan. Saat ini, pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 15 masinis, 18 asisten masinis, 12 kondektur, 14 teknisi, dan 22 polsuska. "Pemeriksaan kesehatan itu agar perjalanan selamat sampai tujuan," katanya.