Pemudik Pilih Menyeberang Malam Hari

Rep: ahmad baraas/ Red: Damanhuri Zuhri

Ahad 03 Jul 2016 23:20 WIB

Pelabuhan Gilimanuk Foto: Antara Pelabuhan Gilimanuk

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Para pemudik dari Bali yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, lebih senang memilih menyeberang di malam hari.

Hal itu didasarkan pertimbangan, kalau harus mengantre di pelabuhan, tidak berpanas-panasan. "Anggota keluarga kan lebih nyaman, mereka bisa tidur dengan nyaman di kendaraan," kata Agus Wartono, Ahad (3/7).

Pemudik asal Jember itu mengaku lebih suka mengantre berdesak-desakan di pelabuhan malam hari, ketimbang di siang hari. ''Kalau mengantrenya siang, anak-anak terkadang tidak kuat panas dan suntk, yang terkadang mereka memilih membatalkan puasanya,'' kata Agus berkilah.

Agus yang sudah lebih dari 18 tahun mengalammi mudik lebaran dari Bali, sudah memahami betul kalau pulang malam akan terjebak antrean panjang. Karena sebutnya, hampir sebagian besar pemudik punya pemikiran dan pertimbangan yang sama. "Iya namanya juga mudik, di mana-mana juga macet," katanya.

Sebelumnya, Manager Operasional PT ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Sugeng Purwono, mengimbau agar pemudik membagi diri dengan memilih menyeberang di siang hari. Dengan demikian sebutnya, kemungkinan terjadinya penumpukan penyeberang, dapat diminimalisir.

Hingga Sabtu (2/7) malam, pemudik di Pelabuhan Gilimanuk masih mengantre sepanjang tiga kilometer ke luar areal pelabuhan. Untuk bisa sampai naik ke kapal, kata Puji Hardi, dia bersabar menunggu giliran selama enam jam.

"Kendaraan berjalan merangkak pelan, tapi akhirnya bisa naik ke kapal juga. Dari Gilimanuk ke Ketapang perlu waktu dua jam lagi," kata karyawan swasta di Denpasar asal Gresik, Jawa Timur itu.

Terpopuler