REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Resor Bogor mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling di jalan dengan kendaraan bak terbuka. Masyarakat dianjurkan melangsungkan takbiran di masjid.
"Takbiran tentu lebih bagus di masjid, fitrahnya begitu. Kalau keliling, konvoi namanya," kata Kasatlantas Polres Bogor, AKP Bramastyo Priaji.
Bramastyo mengungkap, takbir keliling berpotensi menimbulkan kerawanan. Misalnya, bentrok massa yang bertemu saat melakukan pawai takbir atau perang petasan dan kembang api.
Selain itu, terdapat ancaman faktual seperti perkelahian massa, kemacetan, hingga kecelakaan lalu lintas. Tidak tertutup kemungkinan adanya aksi pencurian seperti curat, curas, dan curanmor selama takbir keliling berlangsung.
Sebagai upaya pencegahan, kata Bramastyo, personel kepolisian bersiaga di sembilan titik rawan saat malam takbiran di Kabupaten Bogor. Sasaran penjagaan antara lain rute utama persimpangan jalan, pertokoan/mall, dan lokasi berkumpulnya massa seperti alun-alun atau lapangan.
Sementara, sejak Selasa (5/7) siang hingga sore hari, sejumlah titik di wilayah Bogor masih diguyur hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan akan berlanjut hingga malam hari.
"Untuk malam takbiran di wilayah Bogor masih berpotensi hujan sampai dengan pukul sepuluh malam dengan intensitas ringan hingga sedang," ungkap Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik BMKG, Harry Tirto Djatmiko.