REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 1437 H, sejumlah jalan tol mengalami kemacetan parah. Tol Cikarang, Cipali-Palimanan, Pejagan, hingga memasuki Brebes Timur para pemudik banyak yang tertahan di tol tersebut karena banyaknya kendaraan.
Tim Republika.co.id mencoba menyusuri salah satu jalur alternatif yang bisa digunakan pemudik pada arus balik Lebaran. Bahkan jalur alternatif tersebut bisa digunakan ketika mengalami kemacetan parah di jalur Pantai Utara (Pantura).
Jalur alternatif ini dimulai dari Semarang, Jawa Tengah. Pemudik dari Semarang saat arus balik bisa langsung memilih jalur ke Kabupaten atau Kota Unggaran. Dari kota tersebut ambil jalur menuju kecamatan Boja, Singaraja, sampai bertemu Sukorejo.
Selanjutnya dari Kecamatan Sukerojo bisa meneruskan perjalanan menuju Kecamatan Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk menuju daerah tersebut, pemudik bisa terus mengikuti jalur alternatif dari Kecamatan Sukerejo ke Bawang, Bandar, hingga bertemu Kajen.
Dari Kajen, pemudik hanya perlu melanjutkan arus baliknya hingga bertemu Slawi melewati Kecamatan Bantarbolang hingga bertemu Radudongkal dan Jatinegara untuk ke arah Slawi. Dari Slawi, pemudik tingggal memilih ingin melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dan sekitarnya melalui Tol Pejagan dan Kanci atau melanjutkan ke jalur tengah yaitu Kuningan, Jawa Barat.
Jika memilih melalui jalur Kuningan, pemudik harus melintasi Cikumurang, Subang, dan Pekalongan. Dari Pekalongan, bisa langsung masuk Tol Sadang-Cikamuning. Dari tol tersebut, ada gerbang tol yang mengarah ke Cikampek untuk menuju Jakarta dan sekitarnya.
Jalur alternatif dari Semarang tersebut, menurut pantauan Republika.co.id sudah memiliki jalan yang bagus ada yang beraspal dan beton. Jalan alternatif dengan dua jalur tersebut memang tidak besar namun tidak terlalu kecil untuk lalu lintas dua jalur kendaraan. Pemudik juga tidak perlu khawatir akan tersasar karena sepanjang jalur sudah disiapkan berbagai rambu lalu lintas dan arah yang jelas.
Pemudik juga harus menyiapkan kondisi tubuh yang sehat karena meskipun jalanan yang bagus tetap berliuk-liuk. Jalur tersebut berada di perbukitan dan persawahan sehingga kontur jalan ada yang menanjak, menurun, dan tikungan tajam.
Selain kondisi jalan, pemudik juga harus menyiapkan kebutuhan bahan bakar yang cukup paling tidak sampai Slawi. Di jalur alternatif tersebut, ada empat SPBU yang jaraknya lumayan jauh. Perlu diantisipasi juga antrean SPBU di jalur tersebut sehingga bisa membuat kemacetan atau berimbas kepada ketersediaan bensin menipis.
SPBU hanya tersedia di Kecamatan Randudongkal dan Kajen. Di Randudongkal ada dua SPBU yang berdekatan, sementara dua lainnya ada di Kecamatan Kajen dan Pasar Alun-alun Kajen. Dengan sedikitnya SPBU di jalur yang berada di lereng Gunung Slamet, Jawa Tengah pemudik harus menyiapkan ketersediaan bensin mulai memasuki Unggaran dan Randudongkal serta Kajen.
Ketersediaan bahan bakar perlu diperhitungkan karena sebagian besar kemacetan karena antrean di SPBU. Selain ituy, jalur yang berkelok-kelok dan tanjakan membuat kendaraan memerlukan banyak bensin.