REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemudik bus Mulia jurusan Yogyakarta-Jakarta harus menanggung derita karena kendaraan yang mereka tumpangi kedapatan tak laik jalan. Buktinya, selama perjalanan, bus yang mereka tumpangi sejak dari Terminal Giwangan, Yogyakarta beberapa kali mengalami mogok, Rabu (13/7) malam sekitar pukul 22.0 WIB.
Tak urung, mogoknya bus bernomor polisi H 1203 YW tersebut membuat sejumlah penumpang telantar di pinggir Tol Karawang Timur.
Mogoknya bus tersebut pertamakali terjadi saat memasuki pintu masuk Tol Cikopo di daerah Kabupatan Purwakarta. Bus tersebut mengalami gangguan mesin, sehingga penumpang harus menunggu sekitar 30 menitan. Kemudian, saat tiba di tol daerah Kerawang Timur bus yang mematok tarif Rp 360 ribu per penumpang itu kembali mogok dengan kerusakan mesin yang lebih parah.
Salah satu penumpang, Erman (28 tahun) mengaku kesal. Apalagi sebelumnya dia mengaku sudah ditipu calo dengan harga mahal, lantaran bus tersebut terus-terusan mogok.
"Inilah kalau orang Indonesia, dimanfaatin. Kalau bus beginian sebenarnya gak mungkin ada yang mau, cuma karena kepepet aja ini," kata Erman kepada Republika.co.id di pinggir Tol Kerawang Timur, Kamis (14/7) siang.
Erman menduga, bus tua tersebut sengaja diberangkatkan untuk memanfaatkan penumpang yang sudah tidak dapat bus di beberapa terminal. Karena itu, kata dia, bus tersebut hanya berangkat di malam hari. "Wajar dia berangkatnya malam, kalau siang siapa yang mau lihat kalau mogok-mogok begini," ujarnya.
Penumpang lainnya, Bambang (40) mengatakan, saat di Terminal Giwangan ia mengaku dijanjikan oleh salah satu agen bus bahwa akan sampai di Jakarta pada pukul 08.00 WIB pagi. Namun, ternyata sampai siang ini bus tersebut belum sampai-sampai juga.
Bambang menambahkan, banyak penumpang yang sudah bayar mahal dan ditipu oleh para calo di terminal Giwangan. Bahkan, kata dia, ada penumpang yang ditipu harus membayar tiket hingga Rp 500 ribu. Padahal, kata dia, dirinya hanya membayar Rp 320 ribu. "Bervariasi ini tiketnya, padahal dari terminal yang sama," ucapnya.
Sementara, penumpang yang naik dari Semarang, Rian (24) mengaku juga dikenakan harga tiket sebesar Rp 360 ribu. Padahal, lanjut dia, penumpang yang dari Yogyakarta dikenakan biaya Rp 320 ribu.
"Kalau saya tidak apa-apa mas, tapi yang berkelurga ini kasihan. Anak-anak kecilnya juga. Ini tidak bertanggung jawab. Masak mogok-mogok-an begini," kata dia sambil menunggu sopir bus tersebut yang sedang memperbaiki mesin.