Sejumlah penghuni perumahan eks Batalyon Angkutan Kuda Beban (Yon Angkub) memasang bambu di pintu gerbang utama dalam rangka menentang rencana pengosongan paksa rumah mereka oleh TNI AD di Jalan Cililitan Besar, Jakarta Timur, Jumat (16/9). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Sejumlah penghuni perumahan eks Batalyon Angkutan Kuda Beban (Yon Angkub) memasang bambu di pintu gerbang utama dalam rangka menentang rencana pengosongan paksa rumah mereka oleh TNI AD di Jalan Cililitan Besar, Jakarta Timur, Jumat (16/9). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Sejumlah penghuni perumahan eks Batalyon Angkutan Kuda Beban (Yon Angkub) memasang bambu di pintu gerbang utama dalam rangka menentang rencana pengosongan paksa rumah mereka oleh TNI AD di Jalan Cililitan Besar, Jakarta Timur, Jumat (16/9). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Aktivitas penghuni perumahan eks Batalyon Angkutan Kuda Beban (Yon Angkub) yang menentang rencana pengosongan paksa rumah mereka oleh TNI AD di Jalan Cililitan Besar, Jakarta Timur, Jumat (16/9) (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
Sejumlah penghuni perumahan eks Batalyon Angkutan Kuda Beban (Yon Angkub) memasang bambu di pintu gerbang utama dalam rangka menentang rencana pengosongan paksa rumah mereka oleh TNI AD di Jalan Cililitan Besar, Jakarta Timur, Jumat (16/9). (FOTO : Republika/ Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Aktivitas penghuni perumahan eks Batalyon Angkutan Kuda Beban (Yon Angkub) yang menentang rencana pengosongan paksa rumah mereka oleh TNI AD di Jalan Cililitan Besar, Jakarta Timur, Jumat (16/9). Warga penghuni perumahan itu rata-rata merupakan purnawirwan TNI AD dan keluarganya yang telah tinggal sejak Tahun 1963.
Fenomena penolakan terhadap proses pengosongan rumah dinas TNI terus berlanjut. Di satu sisi banyak anggota aktif TNI yang memerlukan rumah dinas untuk tinggal. Di sisi lain banyak penggusuran rumah dinas yang telah diisi purnawirawan TNI disulap menjadi kawasan bisnis.
sumber : Republika
Advertisement