Senin 19 Sep 2016 13:56 WIB

BKPM Mengaku tak Bisa Tegas Terkait Pajak Google

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Markas Besar Google di Sillicon Valley, California.
Foto: voanews.com
Markas Besar Google di Sillicon Valley, California.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Google disebut belum memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak secara utuh. Padahal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut bahwa Google memiliki tunggakan pajak kepada pemerintah Indonesia.

Menanggapi hal ini, Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebut pihaknya belum bisa berbuat banyak terkait hal ini. Sebab perusahaan-perusahaan di bidang digital dan beroperasi melalui internet masih menjadi tantangan dalam hal pajak terhadap suatu negara.

"Tantangan kepada perusahaan digital ini memang tantangan bersama. Semua negara pasti mendapatkan masalah dengan perusahaan yang beroperasi dengan internet," kata Lembong ditemui di kantornya, Senin (19/9).

‎Lembong menjelaskan, pihaknya cukup sering melakukan komunikasi dengan perusahaan-perusahaan digital seperti Google dan Facebook. Namun satu hal yang dia tekankan adalah masalah keadilan dalam membayar pajak. 

Lembong berharap agar bukan hanya perusahaan digital seperti Traveloka, Bukalapak, atau Tokopedia saja yang ditariki pajak. Perusahaan digital global yang ada di Indonesia pun seperti Google harus melakukan pembayaran pajak yang sesuai.

"Kita Ikuti terus perkembangannya. Yang mau saya Tegaskan adalah fairness. Bagaimana kita bisa //fair//. Tapi takutnya kalau kita /gebukin/ terlalu keras nanti mereka lari ke negara lain‎. Jadi ga menguntungkan. Tapi di sisi lain kalo ga di kejar juga ya bagaimana. Jadi cari titik tengahnya, yang //fair//," paparnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement