Atlet panahan Jatim Bunga Arbela melepaskan anak panah dalam final perorangan panahan nasional putri PON XIX (FOTO : Antara/Sigid Kurniawan)
Atlet Tarung Drajat putri Kalbar Tri Wahyuningsih (kiri) menerima tendangan dari lawannya petarung putri Jabar Gesti Fransiska (kanan) pada babak penyisihan kelas 45,1-50 kg PON XIX (FOTO : Antara/Prasetyo Utomo)
Kenshi DKI Jakarta Sofiana Dian Islamiaty (kanan) dan Sarah Safira (kiri) memperagakan teknik kumi embu pada penyisihan nomor embu berpasangan putri yudhansa II/III PON XIX (FOTO : Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Atlet Taekwondo Kalimantan Utara Chaerul Adzan (biru) melancarkan tendangan ke Atlet Taekwondo NTT Rocky Roland (merah) saat pertandingan final kelas Senior -63kg putra teakwondo PON XIX di di Gymnasium UPI Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/9). (FOTO : Republika/Prayogi)
Pegulat putri Kalimantan Selatan Ridha W. (biru) melawan pegulat putri Kalimantan TImur Anita (merah) pada final gulat gaya bebas kelas 63 kg putri PON XIX di Arena Sport Park, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Citius Altius Fortius. Lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat. Semboyan olimpiade ini menjadi 'bekal' para atlet dalam mengarungi persaingan merebut medali. Persaingan yang semakin ketat untuk menuju posisi teratas, dengan embel-embel juara, atau peraih medali emas.
sumber : Republika Antara Foto
Advertisement