Penumpang berjalan dibelakang gerbong kereta api pembangkit argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta berbahan bakar Liqufied Natural Gas (LNG), di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Selasa (20/12). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Petugas mengecek gerbong kereta api pembangkit argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta berbahan bakar Liqufied Natural Gas (LNG), di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Selasa (20/12). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Petugas mengecek gerbong kereta api pembangkit argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta berbahan bakar Liqufied Natural Gas (LNG), di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Selasa (20/12). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Petugas mengecek gerbong kereta api pembangkit argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta berbahan bakar Liqufied Natural Gas (LNG), di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Selasa (20/12). (FOTO : Mahmud Muhyidin)
Para pejabat dan pihak terkait meninjau gerbong kereta api pembangkit argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta saar peluncuran Uji Coba Operasional Penggunaan bahan bakar Liqufied Natural Gas (LNG) pada Kereta Api, di Stasiun Bandung, Kota Bandung. (FOTO : Mahmud Muhyidin)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kereta api Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta melakukan uji coba penggunaan bahan bakar Liqufied Natural Gas (LNG), di Stasiun Bandung, Kota Bandung, Selasa (20/12).
Uji coba kereta berbahan bakar LNG dan solar tersebut sebagai bentuk keseriusan Pertamina dan PT KAI dalam membatu pemerintah meningkatkan ketahanan energi dan konservasi llingkungan hidup. Diversifikasi BBM ke gas diproyeksikan akan memberikan penghematan belanjan BBM sebesar Rp. 84,5 miliar pertahun.
Advertisement